Pola Makan Sehat Bisa Memperlambat Perkembangan Penyakit Kronis pada Lansia

2 hours ago 1

Home > Gaya Hidup Wednesday, 17 Sep 2025, 11:33 WIB

Sebaliknya, pola makan yang bersifat inflamasi dapat mempercepat timbulnya penyakit-penyakit.

klikdokterklikdokter

Sebuah studi baru dari Karolinska Institutet, yang diterbitkan di Nature Aging, mengungkapkan bahwa pola makan sehat dapat memperlambat perkembangan penyakit kronis pada lansia.

Sebaliknya, pola makan yang bersifat inflamasi dapat mempercepat timbulnya penyakit-penyakit ini.

Para peneliti mengamati lebih dari 2.400 lansia di Swedia selama 15 tahun untuk mengamati efek berbagai pola makan terhadap perkembangan penyakit kronis. Mereka mempelajari empat jenis pola makan:

Tiga pola makan sehat berfokus pada asupan tinggi sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, dan lemak tak jenuh, dengan mengurangi asupan permen, daging merah dan olahan, serta mentega/margarin.

Satu pola makan pro-inflamasi menekankan daging merah dan olahan, biji-bijian olahan, dan minuman manis, dengan mengurangi asupan sayuran, teh, dan kopi.

Peserta yang mengikuti pola makan sehat mengalami perkembangan penyakit kronis yang lebih lambat, terutama di area seperti kesehatan kardiovaskular dan fungsi otak (misalnya, demensia). Namun, pola makan ini tidak menunjukkan banyak efek pada kondisi yang berkaitan dengan otot dan tulang.

Mereka yang mengikuti diet pro-inflamasi lebih mungkin mengembangkan beberapa penyakit kronis seiring waktu.

“Hasil penelitian kami menunjukkan betapa pentingnya diet dalam memengaruhi perkembangan multimorbiditas pada populasi yang menua,” kata Adrián Carballo-Casla, peneliti pascadoktoral di Pusat Penelitian Penuaan, Karolinska Institutet.

Para peneliti berencana untuk mengidentifikasi rekomendasi diet spesifik mana yang dapat memberikan dampak paling positif terhadap umur panjang. Mereka juga akan meneliti kelompok lansia mana yang paling diuntungkan, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, latar belakang, dan kondisi yang ada.

MIND (Intervensi Mediterania-DASH untuk Penundaan Neurodegeneratif): Dirancang untuk mendukung kesehatan otak dan menurunkan risiko demensia.

AHEI (Indeks Makan Sehat Alternatif): Mengukur seberapa baik suatu diet selaras dengan rekomendasi untuk mengurangi risiko penyakit kronis.

AMED (Diet Mediterania Alternatif): Versi diet Mediterania yang diadaptasi dari Barat.

EDII (Indeks Inflamasi Diet Empiris): Memperkirakan potensi inflamasi dari suatu diet.

Studi ini didanai oleh Dewan Riset Swedia (VR) dan FORTE. Para peneliti melaporkan tidak ada konflik kepentingan.

Studi ini dipublikasikan di Nature Aging.

Image

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research