Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura (SGD) telah menjadi mata uang pilihan bagi investor Indonesia yang mencari stabilitas dan diversifikasi aset.
Namun, sebuah pertanyaan strategis muncul bagi para pemilik dana: lebih menguntungkan mana, menempatkan deposito SGD di bank-bank lokal di Indonesia, atau membukanya langsung di pusat keuangannya, Singapura?
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Singapura ditutup di Rp 12.943 pada perdagangan Jumat pekan lalu (26/9/2025).
Pada perdagangan Kamis (25/9/2025) per pukul 12.50 WIB, rupiah bahkan terpantau melemah 0,56% ke level Rp13.002/SGD. Level ini merupakan titik terendah rupiah sepanjang sejarah.
Namun, sebuah pertanyaan strategis muncul bagi para pemilik dana: lebih menguntungkan mana, menempatkan deposito SGD di bank-bank lokal di Indonesia, atau membukanya langsung di pusat keuangannya, Singapura?
Jawabannya tidak sesederhana melihat suku bunga. Perbandingan ini melibatkan faktor pajak, tingkat keamanan, hingga kemudahan akses yang memiliki implikasi berbeda bagi setiap investor.
Perbandingan Secara Langsung
Suku bunga Singapura unggul namun tidak signifikan. Secara umum, suku bunga deposito SGD yang ditawarkan oleh bank-bank di Singapura sedikit lebih tinggi dibandingkan yang ditawarkan di Indonesia untuk produk sejenis.
Bank di Singapura per September 2025, bank-bank besar seperti DBS, UOB, dan OCBC di Singapura menawarkan bunga deposito SGD untuk nasabah non-residen di rentang 1,10% hingga 2,50% per tahun, terutama untuk tenor 3-12 bulan dengan penempatan dana yang signifikan.
Bank di Indonesia pada periode yang sama, menawarkan deposito valas SGD yang berada di rentang 0,10% hingga 2,45% per tahunnya. Meskipun Singapura unggul, selisihnya tidak terlalu besar, terutama jika dibandingkan dengan penawaran paling kompetitif dari bank-bank asing di Indonesia.
Faktor Pajak Singapura Memiliki Keunggulan Mutlak
Di sinilah letak perbedaan paling signifikan yang menguntungkan penempatan dana langsung di Singapura. Bank di Indonesia, bunga yang diperoleh dari deposito valas akan dikenakan pajak final sebesar 20%.
Sementara bank di Singapura untuk nasabah non-residen (termasuk WNI), bunga yang diperoleh dari simpanan di bank Singapura dikecualikan dari pajak (tarif 0%). Contohnya, jika membuka deposito dan mendapatkan bunga S1.000,di Indonesia, anda hanya akan menerima S$800 bersih. Di Singapura, Anda akan menerima S$1.000 penuh.
Berikut List Deposito SGD di Indonesia dan Singapura secara langsung :
Dalam Melihat Faktor Keamanan
Dari segi tingkat keamanan, perbandingan penjaminan simpanan Kedua negara memiliki skema penjaminan simpanan yang kuat, namun dengan cakupan dan mata uang yang berbeda. Bank di Indonesia, dana nasabah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp 2 milyar dengan bunga maksimal di 2,25% berbentuk valuta asing. Namun, perlu diingat, nilai ini adalah dalam ekuivalen Rupiah. Jika terjadi krisis dan Rupiah melemah drastis, nilai jaminan dalam SGD yang Anda terima bisa lebih rendah dari dana awal Anda.
Sementara bank di Singapura, dana dijamin oleh Singapore Deposit Insurance Corporation (SDIC) hingga S$100.000 per nasabah per bank. Keunggulannya adalah jaminan ini diberikan dalam mata uang SGD, sehingga tidak ada risiko kurs terhadap nilai penjaminan.
Sisi Aksesibilitas & Biaya Tambahan
Faktor kemudahan menjadi pertimbangan utama yang menguntungkan bank-bank di Indonesia. Bank di Indonesia, bank-bank dengan mudah membuka rekening deposito valas SGD, bisa dilakukan di cabang bank atau bahkan melalui aplikasi mobile banking dengan syarat yang sangat minim.
Sementara bank di Singapura, membuka rekening sebagai non-residen di Singapura jauh lebih sulit. Umumnya memerlukan dokumen yang lebih kompleks, verifikasi tatap muka, dan saldo minimal penempatan awal yang sangat besar (seringkali di atas S$200.000). Selain itu, ada biaya transfer dan risiko kurs saat memindahkan dana dari Rupiah ke Dolar Singapura.
Berikut ringkasan dari fitur yang ditawarkan dari negara masing-masing
Pilihan antara menyimpan deposito SGD di Indonesia atau langsung di Singapura bergantung pada profil dan prioritas investor. Pilih bank di Indonesia jika prioritas nasabah adalah kemudahan dan aksesibilitas serta tidak ingin repot dengan proses administrasi yang rumit dan terutama menyimpang dana yang tidak terlalu besar.
Pilih bank di Singapura jika prioritas nasabah adalah memaksimalkan imbal hasil bersih (karena bebas pajak) dan mendapatkan keamanan penjaminan dalam mata uang SGD. Opsi ini lebih cocok untuk nasabah High Net Worth dengan dana sangat besar yang bersedia melalui proses pembukaan rekening yang lebih kompleks.
(gls/gls)