Peniliti Ungkap Lubang Hitam Baru Berukuran Raksasa

2 days ago 7

Jakarta -

Para astronom menggunakan Teleskop Luar Angkasa, James Webb (JWST), telah mengungkapkan Lubang Hitam supermasif yang tersembunyi di alam semesta. Ini menjadi penemuan baru, mengingat Lubang Hitam yang dimaksud belum pernah terlihat sebelumnya.

Temuan tersebut dilaporkan pada tanggal 7 Mei dalam sebuah studi yang diunggah ke basis data pracetak arXiv. Dari 13 galaksi jauh yang diteliti dalam studi baru ini, sembilan di antaranya menunjukkan tanda-tanda jelas dari populasi baru lubang hitam supermasif yang aktif.

"Kami terkejut menemukan bahwa quasar yang tersembunyi begitu melimpah di alam semesta awal," kata Profesor Madya di Pusat Penelitian Evolusi Ruang Angkasa dan Kosmik di Universitas Ehime, dan penulis utama penelitian tersebut, Yoshiki Matsuoka, dilansir dari Live Science, Senin (2/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya hal ini berarti sebagian besar Lubang Hitam supermasive aktif tersebut telah diabaikan. Quasar 'tersembunyi' yang baru ditemukan ini sama terangnya dengan quasar klasik. Kendati begitu, tingkat debu yang mengaburkan cahayanya menyerupai apa yang ditemukan para astronom dalam kasus Little Red Dots.

Untuk mendapatkan fakta terbaru, para peneliti menggabungkan data berbasis darat dengan pengamatan lanjutan terperinci JWST. Mereka mungkin telah menemukan mata rantai yang hilang antara quasar langka dan terang, serta Little Red Dots yang lebih umum dan terlihat oleh JWST.

"Meskipun jumlah objek baru tinggi, itu bukan hal yang tidak terduga. Kesenjangan antara dua populasi yang diketahui sangat besar, dan memang, objek baru ini mungkin termasuk populasi yang hilang itu, tetapi mungkin masih ada lagi," Ucap Asisten Profesor dan Kepala Kelompok Penelitian Astrofisika Galaksi di Institut Sains dan Teknologi Austria yang tidak terlibat dalam studi baru ini, Jorryt Matthee.

Menariknya, para astronom menyampaikan sudah menemukan lebih banyak quasar tersembunyi dan mengumpulkan pengamatan tambahan. Menurut mereka, cahaya yang dipancarkannya dapat digunakan untuk memperkirakan massa bintang dan lubang hitam supermasif di galaksi induknya.

Informasi ini akan menawarkan wawasan baru tentang bagaimana raksasa ini berevolusi di alam semesta. Kemudian dengan membandingkan jumlah quasar tersembunyi yang ditemukan dengan prediksi model teoritis, para ilmuwan dapat menguji apakah temuannya menantang model standar alam semesta.


(hps/afr)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research