Pemkot Bandung Hadirkan Panic Button dan Sistem CCTV Pelindung

2 hours ago 1
 Diskominfo Kota BandungPetugas melakukan pemantauan melalui CCTV Pemantauan Lingkungan Kota Bandung (Pelindung). Foto: Diskominfo Kota Bandung

BANDUNG--Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menghadirkan berbagai inovasi berbasis teknologi digital demi mewujudkan kota yang aman, cerdas, dan tanggap terhadap kebutuhan warganya.

Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, pemerintah kini memperkenalkan dua layanan unggulan, Panic Button di ruang publik dan CCTV Pemantauan Lingkungan Kota Bandung (Pelindung).

Panic Button dipasang di dua titik ruang publik strategis, yakni Taman Supratman dan Palestine Walk (Alun-alun Bandung). Fasilitas ini merupakan bagian dari sistem Bandung Siaga 112, layanan tanggap darurat terpadu yang siap menerima laporan warga selama 24 jam.

Dengan menekan tombol darurat di lokasi tersebut, warga dapat langsung terhubung secara dua arah dengan petugas Bandung Siaga 112 untuk melaporkan situasi mendesak seperti kecelakaan, kondisi medis kritis, hingga tindak kriminal berat.

“Panic Button ini berguna ketika terjadi hal mendesak di sekitar lokasi. Begitu tombol ditekan, sistem langsung terhubung ke Bandung Siaga 112 dan bisa dilakukan komunikasi dua arah serta terpantau melalui CCTV,” jelas Kepala Diskominfo Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana dalam keterangan persnya, Jumat (7/11/2025).

Menurut Yayan, dua lokasi awal dipilih karena merupakan ruang publik dengan mobilitas tinggi, sehingga rawan terhadap potensi gangguan keamanan dan keselamatan.

Perangkat Panic Button dilengkapi CCTV tipe PTZ (Pan-Tilt-Zoom) dan CCTV fix untuk memantau area sekitar secara menyeluruh. Sistem ini memungkinkan pengawasan visual, komunikasi dua arah, serta penyampaian pengumuman darurat melalui speaker.

“Kalau ada warga melihat kecelakaan, keributan, atau gangguan ketertiban umum, cukup tekan tombol. Petugas bisa langsung berinteraksi dan menindaklanjuti laporan dengan cepat,” ujar Yayan.

Ia juga menegaskan, seluruh perangkat didesain anti-vandalisme dan diawasi secara berkala melalui sistem terintegrasi.

“Kalau pun ada tindakan perusakan, kami bisa segera mengetahui siapa pelakunya dari rekaman CCTV,” jelasnya.

Ia mengatakan, Panic button akan di diduplikasi di berbagai tempat apabila dirasakan perlu.

Selain Panic Button, Pemkot Bandung juga mengembangkan sistem CCTV Pemantauan Lingkungan Kota Bandung (Pelindung) melalui laman pelindung.bandung.go.id.

Inovasi ini menjadi salah satu langkah nyata dalam pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan akses dan efisiensi pelayanan publik.

Sistem CCTV Pelindung tidak hanya berfungsi sebagai alat pemantau keamanan, tetapi juga menjadi instrumen penting dalam efisiensi operasional, transparansi pemerintahan, dan keselamatan warga.

Melalui pemantauan real-time, CCTV membantu:

1. Mengawasi aktivitas di lokasi konstruksi, memastikan keselamatan kerja, dan mengoptimalkan proses pembangunan.

2. Mendukung pengelolaan lalu lintas, deteksi dini bencana, dan pemantauan lingkungan perkotaan.

3. Membantu pencegahan tindak kriminal dan memberikan imbauan parkir liar melalui teknologi Smart Pole yang terkoneksi dengan sistem audio di Bandung Command Center.

Hingga kini, terdapat lebih dari 389 titik CCTV aktif yang tersebar di berbagai kawasan kota. Warga, wisatawan, dan masyarakat umum dapat mengakses tampilan CCTV Kota Bandung secara real-time melalui situs pelindung.bandung.go.id.

Yayan mengungkapkan, berbagai inovasi ini merupakan bagian dari visi Pemkot Bandung untuk menghadirkan layanan publik berbasis teknologi yang humanis dan adaptif.

“Melalui kehadiran Panic Button dan sistem CCTV Pelindung, kami ingin warga merasa aman, terlindungi, dan yakin bahwa pemerintah hadir untuk mereka, kapan pun dan di mana pun,” pungkas Yayan.***

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research