Pakar Ingatkan Masyarakat Waspadai Aplikasi Emas Digital Ilegal

9 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Pakar ekonomi Universitas Mulawarman (Unmul), Felisitas Defung, mengingatkan masyarakat agar mewaspadai risiko dari aplikasi investasi emas digital yang tidak terdaftar secara resmi.

“Apalagi ada aplikasi baru yang jualan emas padahal tidak terdaftar di Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi),” ujar Felisitas di Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (3/11/2025).

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Ia menjelaskan, kemudahan teknologi finansial telah mempermudah generasi muda untuk berinvestasi emas secara digital. Platform digital memungkinkan pembelian emas dalam jumlah kecil sesuai kemampuan finansial, misalnya mulai dari Rp500.000, tanpa harus membeli satu gram penuh.

“Itu sebuah kemudahan yang luar biasa dari berbagai aplikasi,” tambahnya.

Namun, Felisitas menekankan bahwa kemudahan tersebut disertai risiko penipuan dari platform yang tidak memiliki izin resmi. Ia menyarankan calon investor untuk selalu memeriksa legalitas aplikasi pada otoritas terkait sebelum melakukan transaksi guna memastikan bahwa platform tersebut diawasi secara hukum.

Selain risiko legalitas, tren kenaikan harga emas yang signifikan mencapai sekitar 60 persen sepanjang tahun 2025, juga memicu fenomena Fear of Missing Out (FOMO). Felisitas mengamati banyak anak muda terdorong berinvestasi karena paparan berita di media sosial yang terus-menerus menampilkan kenaikan harga emas.

“Secara psikologis muncul pikiran, ini kesempatan bagus, tidak mau ketinggalan,” jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa investasi emas seharusnya bersifat jangka panjang, bukan untuk spekulasi jangka pendek yang didorong oleh FOMO. Menurutnya, banyak investor terburu-buru membeli di harga tinggi dengan harapan harga akan terus naik, padahal harga komoditas bersifat fluktuatif.

Felisitas juga membandingkan investasi emas fisik yang memberikan kepastian kepemilikan, meskipun memiliki kendala biaya dan risiko penyimpanan. “Kalau pakai emas fisik tentu sudah tidak diragukan lagi karena dia pegang barangnya langsung,” ucapnya.

Sementara itu, investasi digital, lanjutnya, sangat bergantung pada kredibilitas platform yang harus dipastikan memiliki cadangan emas fisik (backup) yang nyata.

sumber : Antara

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research