Orang Tua di NTT Sampaikan Terima Kasih untuk Program MBG

1 day ago 7

Info Politik | CNN Indonesia

Senin, 02 Jun 2025 17:20 WIB

Suasana berbeda tampak di salah satu sekolah di Kecamatan Kota Tambulaka, Kabupaten Sumba, NTT. Seorang orang tua siswa sengaja menunggu di halaman sekolah. Foto: Arsip Istimewa

Jakarta, CNN Indonesia --

Suasana berbeda tampak di salah satu sekolah di Kecamatan Kota Tambulaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT. Seorang orang tua siswa sengaja menunggu di halaman sekolah.

Kedatangannya bukan mengurus administrasi atau menjemput anak, melainkan untuk menyampaikan rasa terima kasih yang tulus atas adanya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini dinikmati anaknya setiap hari.

Sebab, anak-anak mereka yang dulu sering ke sekolah tanpa sarapan, kini bisa belajar dengan perut kenyang dan semangat baru. Kedatangannya bukan atas permintaan, tapi karena hatinya tergerak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cerita ini disampaikan langsung oleh Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tambolaka, Christian Chandralitya Reski Leteboro yang menyaksikan langsung kejadian ini.

"Ada orang tua siswa yang menunggu kita di sekolah SPPG untuk menyampaikan ucapan terima kasih karena akhirnya anaknya setiap hari bisa mendapatkan makanan yang di dalamnya terdapat kandungan gizi yang cukup untuk anak putra dan putri mereka," kata Christian dalam keterangannya, Senin (2/6).

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan di Kabupaten Sumba Barat Daya memang memberi dampak besar.

Program ini tak hanya untuk anak-anak sekolah yang kini lebih aktif dan rajin datang belajar, tapi juga bagi para orang tua yang selama ini berjuang menyediakan makanan di tengah kondisi ekonomi yang serba terbatas.

"Kami cukup terharu karena ternyata oh begitu antusias dari masyarakat, begitu antusias dari orang tua siswa yang melihat program ini begitu sangat membantu mereka," tutur Christian, menggambarkan perasaan tim SPPG di dapur yang kini melayani 11 sekolah dan satu posyandu setiap harinya.

Program ini bukan hanya soal makan, tapi juga tentang kepedulian. Makanan yang disajikan tak sekadar mengisi perut, tapi juga disiapkan dengan perhitungan gizi yang cukup untuk menunjang tumbuh kembang anak. Dampaknya mulai terasa.

"Anak-anak mereka akhirnya lebih aktif lagi dalam belajar, anak-anak mereka lebih aktif lagi dalam ikuti kegiatan belajar mengajar, terus rajin ke sekolah," ujar Christian.

Lebih dari sekadar bantuan makanan, MBG juga berhasil mengubah pola pikir orangtua dan anak. Jika sebelumnya banyak siswa sering absen, kini mereka enggan untuk bolos sekolah.

"Dengan adanya program makan bergizi ini hadir, anak-anak itu sepertinya tidak ingin untuk libur," ujarnya.

Ucapan terima kasih dari para orang tua adalah bentuk apresiasi yang tulus, sekaligus pengingat bahwa program seperti MBG menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Bagi banyak keluarga, MBG bukan sekadar bantuan, tetapi adalah harapan.

(inh)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research