Krisis Menyerang, Begini Cara Generasi Sandwich Bisa Bertahan

1 week ago 4

Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi ekonomi global kian tak menentu. Perang dagang yang digaungkan Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Donald Trump telah berdampak besar bagi banyak negara.

Dunia tengah dihantui bayang-bayang krisis dan resesi. Hal Ini membuat masyarakat waswas, terutama yang kondisi finansialnya rentan seperti para pejuang generasi sandwich.

Generasi sandwich adalah istilah ketika posisi finansial seseorang terhimpit di antara dua generasi, yakni generasi atas dan generasi bawah.

"Tidak hanya memiliki beban untuk dirinya sendiri secara keuangan, tapi juga memiliki beban tambahan. Bisa jadi dari generasi yang di atasnya, seperti orang tua atau generasi yang ada di bawahnya, seperti adik atau anak. Jadi double bebannya antara diri sendiri, generasi di atasnya, dan generasi di bawahnya," kata perencana keuangan, Sayoga Prasetyo kepada CNBC Indonesia beberapa saat lalu.

Terdapat sejumlah faktor yang membuat seseorang terjebak sebagai generasi sandwich, salah satunya adalah persiapan dana pensiun orang tua yang kurang baik.

"Orang tua yang tidak mempersiapkan dana pensiun jadi faktor salah satunya. Ada juga yang sudah berusaha menyiapkan dana pensiun, tapi gagal di tengah jalan karena tidak adanya proteksi, seperti asuransi. Selain itu bisa juga karena persiapan dana pendidikan yang kurang baik," sebut Sayoga.

Berdasarkan definisinya, dapat terlihat bahwa generasi sandwich cenderung memiliki pengeluaran yang lebih besar dibandingkan pendapatannya bila dibandingkan dengan seseorang yang bukan tergolong generasi sandwich.

Lalu, bagaimana cara mengelola keuangan untuk generasi sandwich di tengah makin mahalnya biaya hidup akibat ketidakpastian ekonomi?

1. Kontrol Pengeluaran

Sayoga menegaskan pentingnya bagi generasi sandwich untuk selalu mengelola dan mengontrol anggaran keuangan, terutama pengeluaran. Jangan sampai pengeluaran jatuh kepada hal-hal yang bukan berada di skala prioritas.

"Pastikan anggaran keuangan jangan sampai keluar ke hal-hal yang tidak terlalu penting, seperti pengeluaran pribadi yang sifatnya sebatas keinginan semata," tegas Sayoga.

Menurut Sayoga, kebutuhan hari ini dan masa depan bagi generasi sandwich tergolong besar jika dibandingkan dengan mereka yang bukan generasi sandwich sehingga tidak bisa kalau pengeluaran lebih banyak untuk keinginan pribadi.

2. Cari Pemasukan Tambahan

Bila gaya hidup seorang generasi sandwich sudah sangat sederhana tetapi keuangan belum mencukupi, melakukan pekerjaan sampingan untuk menambah pemasukan dapat menjadi pilihan.

"Salah satu solusi untuk menghadapi inflasi adalah meningkatkan income melalui banyak cara, seperti menambah side job (pekerjaan sampingan), mengambil sertifikasi atau lisensi tertentu, hingga mengejar suatu target di kantor agar bisa naik posisi," jelas salah satu perencana keuangan dari Finante.id ini.

Sayoga menjelaskan bahwa mengambil sertifikasi atau lisensi tertentu merupakan salah satu bentuk investasi ilmu. Menurutnya, investasi ilmu merupakan pilihan terbaik bagi generasi sandwich, terlebih Generasi Z.

Pendidikan tinggi atau memiliki lisensi tertentu dapat meningkatkan potensi jenjang karier seseorang yang lebih baik sehingga pemasukan dapat lebih tinggi.

3. Penting Punya Proteksi

Memiliki proteksi juga salah satu aspek penting dalam perencanaan keuangan bagi generasi sandwich.

"Selain itu, memiliki proteksi asuransi dan memiliki dana darurat juga penting untuk dimiliki. Untuk generasi sandwich lebih baik memiliki dana darurat 12 kali dari pengeluaran. Itu jadi fondasi utama bagi generasi sandwich agar lebih 'aman'," tutur Sayoga.

Nah, itu dia cara mengatur uang di tengah kondisi sulit bagi generasi sandwich. Semoga informasi ini memberikan pencerahan!


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tren Gaya Hidup Sehat Jadi Peluang & Inovasi Grup F&B

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research