Khutbah Rasulullah dan Ali bin Abu Thalib di Pernikahan Fathimah Az-Zahra

2 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Di antara peristiwa sakral dalam sejarah Islam adalah pernikahan dua insan mulia, Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu anhu dan Fathimah Az-Zahra Radhiyallahu anha. Dalam suasana penuh keberkahan, Rasulullah SAW sendiri yang memimpin akad dan menyampaikan khutbah agung sarat makna tentang hakikat pernikahan, silaturahmi, dan ketaatan kepada Allah. Dari pernikahan suci itulah lahir keturunan Rasulullah SAW yang diberkahi.

Khutbah Rasulullah SAW di pernikahan Ali bin Abu Thalib dan Fathimah Az-Zahra. Maknanya kurang lebih sebagai berikut:

"Alhamdulillah Yang Maha Terpuji karena limpahan nikmat-Nya, yang berhak disembah karena keagungan-Nya, yang berhak ditaati karena kekuasaan-Nya, yang berhak didambakan keridhaan-Nya karena segala sesuatu berada di tangan-Nya, yang segala perintah-Nya terlaksnna di bumi-Nya dan di langit-Nya, yang menciptakan manusia dengan bekuasaan-Nya; kemudian mereka diistimeuakan dengan hukum-hukum-Nya, dimenangkan dengan agama-Nya dan dimuliakan dengan Nabi-Nya Muhammad SAW."

"Kemudian Allah menjadikan hubungan perkawinan (mushaharah) sebagai sarana penerus keturunan dan dijadikan pula oleh-Nya sebagai perintah yang diwajibkan. Dengan hubungan perkawinan itu, silaturrahim (kekerabatan) tambah diperkokoh, suatu hal yang diperlukan dalam kehidupan manusia."

Allah Tabaraka Wa Ta'ala telah berfirman, " ... Dan Dialah (Allah) yang telah menciptakan manusia dari air, lalu Dia menjadikan manusia berketurunan dan bermushaharah (hubungan kekeluargaan dan kekerabatan dari perkawinan), dan Tuhanmu adalah Maha Kuasa (berbuat segala sesuatu)."

"Allah memerintahkan diriku menikahkan Fatimah dengan Ali, dan aku bersaksi bahwa aku telah menikahkannya dengan Ali atas dasar maskawin 400 mitsqal perak (timbangan berat perak 1 Dirham)."

"Hai Ali, apakah engkau ridha?"

Ali menjawab, "Aku ridha ya Rasulullah."

Ali bin Abu Thalib kemudian sujud bersyukur kepada Allah. Kemudian Rasulullah SAW berdoa bagi dua orang pengantin, "Semoga Allah memberkahi kalian berdua, memberkahi apa yang ada pada kalian berdua, membuat kalian berbahagia dan mengeluarkan dari kalian keturunan yang banyak dan baik."

Anas mengatakan, "Demi Allah, dari dua orang suami istri itu Allah mengeluarkan keturunan yang banyak dan baik."

Khutbah Ali bin Abu Thalib di pernikahannya dengan putri Nabi Muhammad SAW. Maknanya kurang lebih sebagai berikut:

"Alhamdulillah, Allah dekat dengan hamba-hamba-Nya yang berpuji syukur kepada-Nya, yang tidak jauh dari hamba-hamba-Nya yang mohon kepada-Nya, yang menjanjikan surga bagi hamba-hamba-Nya yang bertakwa kepada-Nya, yang mengancamkan azab neraka bagi orang-orang yang durhaka kepada-Nya. Kita panjatkan puji syukur atas kebaikan dan limpahan kasih sayang-Nya, puji syukur seorang hamba yang mengenal Khalik dan Pencipta-Nya, Allah yang mematikan, menghidupkan, yang akan menuntut pertanggungjawaban atas perbuatan buruk hamba-hamba-Nya."

"Kepada-Nya kita mohon pertolongan dan hidayat, kepada-Nya kita beriman dan menyerahkan segala sesuatu kepada kekuasaan-Nya. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan tiada sekutu apapun bagi-Nya, kesaksian yang mendatangkan keridhaan-Nya, dan aku pun bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, kesaksian yang menjunjung tinggi martabat dan kemuliaannya. Saksikanlah (para hadirin) bahwa Rasulullah SAW telah menikahkan diriku dengan Fatimah atas dasar maskawin 400 Dirham."

Rasulullah SAW kemudian menjawab, "Aku telah menikahkan engkau dengan anakku Fatimah atas dasar apa yang Allah Yang Maha Pengasih telah menikahkan dirimu. Aku ridha apa yang telah diridhai Allah. Engkau adalah menantu yang baik, sahabat yang baik dan Allah meridhaimu."

Setelah itu Rasulullah SAW menyuruh orang menghidangkan kurma dan Ali bin Abu Thalib menyantapnya, demikian khutbah Rasulullah SAW dan Ali bin Abu Thalib, dikutip dari buku Imamul Muhtadin yang ditulis HMH Al-Hamid Al-Husaini.

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research