Kelompok Pro Palestina Protes Penayangan Film Dokumenter 7 Oktober di Toronto

5 days ago 5

Penonton di ajang Toronto International Film Festival (TIFF) 2025. Penayangan film dokumenter The Road Between Us: The Ultimate Rescue di ajang Toronto International Film Festival (TIFF) 2025 memicu aksi protes dari kelompok pro Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penayangan film dokumenter The Road Between Us: The Ultimate Rescue di ajang Toronto International Film Festival (TIFF) 2025 memicu aksi protes dari kelompok pro Palestina. Mereka mengecam film tersebut karena dianggap sebagai propaganda Israel.

Puluhan demonstran berkumpul di luar Roy Thomson Hall, lokasi pemutaran film, sambil meneriakkan slogan "Free Palestine". Mereka juga mengecam TIFF karena tetap menayangkan film yang dianggap mengabaikan konteks penderitaan rakyat Palestina pascaserangan Israel ke Gaza.

Film karya sutradara Barry Avrich ini mengisahkan upaya penyelamatan keluarga oleh pensiunan jenderal Israel, Noam Tibon, saat serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan lebih dari seribu orang di Israel dan menyandera ratusan lainnya. Sementara itu, di dalam teater, suasana menjadi tegang saat sesi tanya jawab usai penayangan film. Ketegangan terjadi ketika moderator Lisa LaFlamme menyinggung tingginya korban sipil di Gaza akibat respons militer Israel. LaFlamme menyebut lebih dari 64 ribu warga Palestina tewas sejak perang dimulai. Pernyataan ini disambut cemoohan dari sebagian penonton yang berteriak, "periksa fakta Anda".

Istri Tibon, Gali, yang juga tampil dalam film, mengatakan perang seharusnya sudah dihentikan sejak lama. "Banyak nyawa bisa diselamatkan, termasuk para sandera," kata dia.

Sutradara Barry Avrich mengatakan film ini tidak bermaksud politis, melainkan fokus pada kisah personal Noam Tibon yang mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan keluarganya di tengah kekacauan 7 Oktober. "Saya hanya ingin menceritakan kisah universal tentang keberanian seorang ayah," kata dia seperti dilansir laman Canadian Press, Kamis (11/9/2025).

Sebelumnya, TIFF sempat mencabut film ini dari jadwal pemutaran karena alasan keamanan dan masalah hak siar. Keputusan itu menuai kritik dari berbagai kalangan, termasuk tokoh politik dan komunitas Yahudi. TIFF akhirnya mengembalikan film ke daftar resmi. Selain film ini, TIFF juga menayangkan beberapa film yang mengangkat cerita tentang korban kebrutalan militer Israel di Gaza lewat film The Voice of Hind Rajab, serta Palestine 36 yang menceritakan pengaruh kolonialisme Inggris dalam konflik ini.

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research