Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah studi terbaru mengungkap mengunyah permen karet, bahkan yang berlabel "alami", dapat melepaskan ratusan hingga ribuan mikroplastik ke dalam tubuh manusia. Temuan ini disampaikan oleh para peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA) dalam pertemuan American Chemical Society 2025 di San Diego.
"Kita menggunakan produk plastik setiap hari, mulai dari botol hingga wadah makanan," kata Associate Professor di bidang teknik sipil dan lingkungan di UCLA, Sanjay Mohanty mengutip laman Fox News Digital, Kamis (10/4/2025).
"Seiring waktu, plastik akan terpecah menjadi fragmen kecil yang tidak terlihat oleh mata telanjang. Ini yang disebut mikroplastik," ujarnya menambahkan.
Dalam studi ini, peneliti menguji 10 merek permen karet yang beredar di pasaran, terdiri dari lima merek berbahan sintetis dan lima merek berbahan alami. Namun, nama-nama merek tersebut tidak diungkapkan. Sebagian besar permen karet dibuat dari campuran bahan dasar karet, perasa, dan pemanis.
"Bahan dasar yang membuat permen karet kenyal dan tidak meleleh sebenarnya adalah polimer, yang menyerupai plastik," jelas Mohanty.
Mahasiswa pascasarjana di UCLA, Lisa Lowe, yang ikut dalam studi ini mengatakan, produk permen karet alami menggunakan polimer berbasis tanaman yang dianggap lebih ramah lingkungan. Namun, para peneliti menemukan, permen karet alami juga tidak sepenuhnya bebas plastik.
"Hal paling mengejutkan dari studi ini adalah baik permen karet alami maupun sintetis sama-sama melepaskan banyak mikroplastik," ujar Lisa Lowe.
Kedua jenis permen karet itu mengandung polimer yang sama, seperti poliolefin, polietilena tereftalat, poliacrilamida, dan polistirena. Mohanty menyebut kontaminasi ini bisa terjadi akibat proses pengemasan atau pengolahan produk.
Dalam penelitian tersebut, peserta mengunyah tujuh potong permen dari masing-masing merek, satu per satu, selama empat menit untuk menghasilkan sampel air liur. Hasilnya, rata-rata 100 partikel mikroplastik dilepaskan per gram permen karet, bahkan ada yang melepaskan hingga 600 partikel per gram.
"Itu berarti sekitar 200 hingga 250 mikroplastik masuk ke tubuh setiap kali kita mengunyah permen karet," kata Mohanty.
Meski demikian, para ilmuwan belum mengetahui secara pasti dampak mikroplastik terhadap kesehatan manusia. "Kami tahu paparan asbes bisa menyebabkan kanker, tetapi dampak paparan mikroplastik belum ditetapkan," jelas Mohanty.
Menurut mereka, saat ini, banyak studi menunjukkan mikroplastik sudah terakumulasi dalam tubuh kita. Namun, efek pastinya masih belum diketahui. National Confectioners Association (NCA) yang berbasis di Washington, D.C., menanggapi temuan ini dengan menyatakan, keamanan pangan tetap menjadi prioritas utama industri makanan manis di AS.
"Penulis studi ini sendiri mengakui bahwa temuan ini tidak perlu menimbulkan kepanikan. Permen karet aman dikonsumsi seperti yang telah terjadi selama lebih dari 100 tahun," kata juru bicara NCA.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Potensi & Daya Saing Industri Kesehatan RI di Pasar Global
Next Article Warga RI Juara 1 Telan Mikroplastik, Ternyata Ini Sumber Utamanya