INH Distribusikan Ribuan Selimut Musim Dingin untuk Pengungsi di Gaza

1 hour ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) kembali menyalurkan bantuan darurat bagi warga Palestina di Jalur Gaza yang kini menghadapi musim dingin ekstrem di tengah situasi konflik dan krisis kemanusiaan yang terus berlanjut.

Ribuan paket selimut musim dingin didistribusikan kepada para pengungsi yang tinggal di Kamp Pengungsian Al-Sheikh Radwan, Gaza City, Palestina.

Distribusi ini dilakukan sebagai bagian dari Program Musim Dingin INH, yang menyasar keluarga-keluarga pengungsi yang kehilangan tempat tinggal akibat eskalasi kekerasan dan serangan yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah pemukiman di Gaza.

Banyak warga kini bertahan di kamp pengungsian dengan fasilitas terbatas, tanpa perlindungan memadai dari cuaca dingin ekstrem yang telah melanda wilayah tersebut sejak awal bulan november ini.

Muhammad Qaddoura, penanggungh jawab program INH di Gaza mengatakan, ribuan paket selimut hangat dikirimkan dan langsung dibagikan kepada keluarga pengungsi, terutama anak-anak, dan lansia yang paling rentan terhadap suhu rendah yang tengah berlangsung di wilayah Gaza-Palestina.

“Musim dingin di Gaza sangat berat, terutama bagi warga yang terpaksa tinggal di tenda darurat. Bantuan selimut ini menjadi kebutuhan mendesak agar mereka dapat bertahan dari suhu malam yang sangat dingin,” ujar Qaddoura, Senin (1/12/2025)

Bantuan ini juga disalurkan ke beberapa titik penampungan lain di sekitar Gaza City yang menampung warga yang kehilangan rumah akibat serangan berkelanjutan.

"Untuk budget anggaran program 1,128 selimut ini kami mengeluargan dana sebesar USD80.000 atau setara dengan Rp1,3 Milyar dengan total jumlah penerima manfaat sebanyak 2,256 jiwa atau 564 keluarga," jelasnya.

Menurutnya, situasi kemanusiaan di Gaza hingga kini masih memburuk akibat terbatasnya akses bantuan internasional. Banyak lembaga kemanusiaan menghadapi hambatan logistik, pembatasan akses, serta risiko keamanan yang tinggi saat menyalurkan bantuan.

Meski demikian, INH menegaskan komitmennya untuk terus mengirimkan dukungan bagi warga Gaza yang kini benar-benar membutuhkan bantuan dan kehadiran dunia untuk bersama-sama membantu mereka.

“Kehadiran bantuan ini adalah bentuk solidaritas masyarakat internasional. Selimut mungkin terlihat kecil, tetapi di Gaza, ini berarti perlindungan nyawa,” tambahnya.

Air Bersih untuk Bertahan Hidup

Selain distribusi selimut, INH juga menyalurkan program air bersih untuk pengungsi di Gaza Utara. Melalui program “Air Bersih November 2025”, yang resmi diimplementasikan sepanjang bulan ini. Dengan anggaran sebesar USD20.000, proyek ini berhasil menyalurkan 500 meter kubik air bersih kepada warga yang selama berbulan-bulan menghadapi krisis ketersediaan air akibat kerusakan infrastruktur dan akses yang terbatas.

"Program ini memberi manfaat langsung bagi 166.666 jiwa, terutama keluarga yang tinggal di wilayah dengan tingkat kerusakan tertinggi. Air bersih didistribusikan melalui truk tangki ke titik-titik pengungsian, kawasan pemukiman padat, serta fasilitas umum yang sebelumnya tidak dapat berfungsi karena minimnya suplai air," jelasnya.

Menurutnya, pasokan air bersih ini sangat penting untuk mendukung kebutuhan dasar warga, mulai dari konsumsi harian, kebersihan, hingga pencegahan penyakit.

"Setiap liter air yang tiba di Gaza Utara hari ini berarti harapan untuk bertahan," ujar Qaddoura.

Dengan situasi kemanusiaan yang masih jauh dari stabil, pelaksanaan proyek ini menjadi bukti bahwa dukungan internasional dan solidaritas masyarakat global tetap mengalir bagi warga Gaza. Program serupa diharapkan dapat terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air dan sanitasi yang sangat mendesak.

Program ini diharapkan dapat meringankan penderitaan ribuan keluarga Palestina yang masih hidup dalam kondisi darurat akibat konflik berkepanjangan.

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research