Home > Update Tuesday, 28 Oct 2025, 07:27 WIB
Guillermo mengatakan penyebab kerusakan di dunia adalah kebodohan manusia.
Sutradara Guillermo del Toro. (Getty Images)FILMUSIKU.com — Sutradara peraih Oscar, Guillermo del Toro, menegaskan dirinya tidak akan pernah menggunakan AI dalam film-film garapannya. Lebih ekstrim lagi, ia memilih mati daripada menggunakan AI, dan ia lebih khawatir dengan kebodohan manusia.
“Suatu hari, seseorang mengirim email kepada saya dan bertanya, ‘Apa pendapat Anda tentang AI?’ Dan jawaban saya sangat singkat. Saya berkata, ‘Saya lebih baik mati’,” ungkap del Toro melansir NPR.
Kekhawatiran dia bukanlah pada kecerdasan buatan, melainkan pada kebodohan manusia. Ia merasa, kebodohan manusia yang menjadi pendorong sebagian besar kerusakan dunia. “Tapi saya ingin menyombongkan Victor (Frankenstein), yang mirip dalam beberapa hal dengan para ahli teknologi,” ucap del Toro.
“Dia agak buta, menciptakan sesuatu tanpa mempertimbangkan konsekuensinya, dan saya pikir, kita harus berhenti sejenak dan mempertimbangkan ke mana kita akan pergi,”
Sutradara film-film seperti Pan’s Labyrinth, Nightmare Alley, Crimson Peak, Pinnocchio ini, mengaku tidak pernah tertarik dengan AI, dan tidak akan pernah tertarik. “Saya berusia 61 tahun, dan saya berharap bisa tetap tidak tertarik menggunakannya sampai saya meninggal,” ujar del Toro lagi.
Beberapa tema film garapannya menggemakan ide-ide yang telah dieksplorasi sepanjang kariernya, termasuk makhluk-makhluk yang kerap disalahpahami, manusia yang berperilaku seperti monster, dan eksperimen sains yang gagal. Del Toro, yang menyebut dirinya ‘groupie for death’, juga tertarik pada daya tarik (dan siksaan) kehidupan abadi.
“Saya penggemar berat kematian. Saya pikir itu adalah metronom keberadaan kita. Tanpa ritme, tidak ada melodi. Metronom kematian lah yang membuat kita menghargai kompas musik yang indah,” kata dia.
Instagram dan Tiktok @filmusiku

3 hours ago
1













































