Fakta-fakta Bus Terguling di Tol Pemalang Tewaskan 4 Orang

4 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Momen piknik Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, berubah menjadi tragedi. Bus yang mereka tumpangi terguling usai menabrak guardrail di Tol Pemalang dan menewaskan empat orang.

"Ya, ada kecelakaan di offramp SS Pemalang Jalur B pada pukul 08.25 WIB dengan kondisi cuaca cerah, kondisi menikung kiri menanjak melibatkan kendaraan bus medium perjalanan dari Semarang tujuan Guci," kata Manager Teknik dan Operasional PBTR Yulian Fundro Kurnianto mengutip detikcom, Minggu (26/10).

Yulian menjelaskan bus pariwisata bernomor polisi itu DK 9296 AH saat kejadian tengah penuh penumpang. Diduga, kecelakaan terjadi karena rem blong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bermuatan penumpang melaju dengan kecepatan kurang lebih 70 km/jam. Kendaraan hendak keluar Exit Tol Pemalang, sesampainya di TKP kendaraan mengalami rem blong sehingga menyebabkan kendaraan hilang kendali menabrak guardrail dan terguling," ungkapnya.

4 orang tewas

Polres Pemalang menerangkan, bus tersebut total membawa 34 orang. Termasuk sopir dan dua kernet.

"Korban meninggal dunia ada empat orang, satu luka berat, dan 13 luka ringan. Sementara 16 lainnya selamat," kata Kasat Lantas Polres Pemalang, AKP Arief Wiranto.

Dugaan sementara, kecelakaan itu disebabkan karena pengemudi tidak mampu mengendalikan laju kendaraan saat membelok di tikungan menuju gerbang Tol Gandulan.

"Kendaraan diduga tidak bisa mengontrol kecepatan saat menikung, sehingga terguling ke kanan dan menabrak pembatas jalan," jelasnya.

Adapun identitas korban tewas masing-masing:

1. Komsiyah (50)
2. Sri Fitriyati
3. Endah Ciptaningrum
4. Abdul Ghofur

Cerita korban selamat

Riyan (35), tour leader (TL) yang selamat dalam kecelakaan maut ini mengungkapkan, sebelum kecelakaan terjadi, sopir sempat mengeluhkan kondisi rem yang tidak berfungsi.

"Sopir sempat bilang remnya los, nggak bisa ngerem," kata Riyan saat ditemui di RS Siaga Medika Pemalang.

Ia menjelaskan, saat itu bus melaju dengan kecepatan sekitar 50 km/jam dan tengah bersiap keluar dari gerbang tol.

Meski sopir sudah berusaha mengendalikan kendaraan dengan menurunkan gigi dan menarik rem tangan, namun bus tetap tak bisa dikendalikan. Bus itu akhirnya terguling di tikungan.

"Transmisi sudah dikurangi, rem tangan juga sudah main, tapi remnya tetap nggak bisa," tutur Riyan.

Bus yang membawa 34, termasuk tiga kru, itu terguling ke arah kanan. Sebagian penumpang terlempar dari dalam bus, termasuk Riyan.

"Saya di depan, begitu jatuh kaca pecah, saya terlempar keluar. Setelah itu langsung menjauh dari bus karena takut kalau busnya meledak," katanya.

Adapun Hani (60), korban selamat lainnya menuturkan dirinya tengah duduk di bagian belakang ketika kecelakaan terjadi.

"Saya tadi ngobrol-ngobrol sama sebelahnya, tahu-tahu kursinya oleng. Enggak tahu, tahu-tahu langsung oleng gitu aja. Orang-orang menjerit," ujar Hani saat ditemui di lokasi kejadian.

Akan wisata seharian

Hani melanjutkan, berangkat dari Semarang sekitar pukul 06.30 WIB untuk kegiatan wisata satu hari. Tujuan mereka adalah ke Guci, Tegal.

"Saya duduknya di sebelah kaca, di bagian belakang kiri. Begitu oleng, saya sempat mau jatuh tapi bisa langsung bangkit. Kabin bus kan terbuka, jadi saya bisa naik dan keluar," tuturnya.

Sementara Riyan yang menjadi pemimpin tur mengungkap bahwa sebelum berangkat, bus dalam kondisi baik. Bahkan, bus telah melalui pemeriksaan rutin.

"Dari awal bus sehat, sudah dicek semua. Kami berangkat dari Salatiga, tujuan ke Guci untuk wisata satu hari," jelasnya.

4 jenazah dimakamkan di Semarang

Empat jenazah korban laka maut tersebut diberangkatkan dari dua rumah sakit (RS) berbeda. Tiga jenazah diberangkatkan dari RS Siaga Medika. Sementara satu korban tewas berangkat dari RS Prima Medika.

Setibanya di halaman Kantor Kelurahan Bendan Ngisor, masyarakat langsung melakukan doa bersama untuk para korban. Suasana khusyuk berselimut duka begitu terasa dalam prosesi ini.

Usai didoakan, jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga. Mobil pembawa jenazah kemudian meninggalkan halaman Kantor Kelurahan menuju ke rumah duka masing-masing.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Bendan Ngisor, Sugeng Purwoko, mengatakan jenazah para korban dimakamkan Minggu pagi.

(tim/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research