Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Neurobiology of Aging mengungkapkan bahwa mengonsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula darah yang tinggi dapat dikaitkan dengan penurunan fungsi otak, bahkan pada orang dewasa sehat yang tidak menderita diabetes. Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Baycrest Health Sciences dan University of Toronto, Kanada.
Melansir PsyPost, Senin (14/4/2025), penelitian tersebut menemukan, kadar hemoglobin terglikasi (HbA1c) yang lebih tinggi (yang mencerminkan kadar gula darah rata-rata dalam tiga bulan terakhir) berkaitan dengan rendahnya variabilitas detak jantung (HRV) serta lemahnya konektivitas antarbagian otak yang berperan dalam pengaturan sistem saraf otonom. Temuan ini lebih menonjol pada orang dewasa yang lebih tua dan menunjukkan perbedaan tertentu antara pria dan wanita.
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan yang sudah dikenal pada penderita diabetes, antara gula darah, kesehatan jantung, dan fungsi otak, juga terjadi pada individu sehat," tulis penelitian tersebut.
Sebelumnya diketahui, penderita diabetes sering mengalami perubahan fungsi otak, khususnya di wilayah yang mengatur sistem saraf otonom, seperti detak jantung dan tekanan darah. Peneliti menganalisis data dari LEMON dataset, yang memuat informasi tentang interaksi antara pikiran, tubuh, dan emosi.
Dari 227 peserta awal, hanya 146 orang dewasa sehat yang datanya lengkap dan berkualitas baik yang dianalisis. Mereka terdiri dari 114 orang dewasa muda (rata-rata usia 25 tahun) dan 32 orang dewasa lebih tua (rata-rata usia 68 tahun), dengan representasi kedua jenis kelamin.
Peserta menjalani pemeriksaan darah untuk mengukur HbA1c, pencitraan otak menggunakan fMRI saat istirahat, serta perekaman detak jantung dengan EKG untuk mengukur HRV. Para peneliti fokus pada dua indikator HRV, yaitu RMSSD dan HRV frekuensi tinggi yang mencerminkan aktivitas sistem saraf parasimpatik.
Hasilnya menunjukkan bahwa kadar HbA1c yang lebih tinggi dikaitkan dengan HRV yang lebih rendah (pertanda penurunan aktivitas sistem saraf parasimpatik). Hubungan ini lebih kuat pada peserta yang lebih tua, terutama di belahan kanan otak. Namun, tidak ditemukan hubungan serupa pada salience network.
Menariknya, hubungan antara rendahnya HRV dan lemahnya konektivitas otak lebih kuat terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki, dan lebih menonjol di belahan kiri otak. Padahal, kadar HbA1c dan HRV antara pria dan wanita tidak berbeda secara signifikan.
"Ini menunjukkan bahwa usia dapat memperkuat hubungan antara gula darah dan fungsi otak, sementara jenis kelamin mempengaruhi hubungan antara aktivitas saraf otonom dan fungsi otak," tambah penelitian tersebut.
Para peneliti menyimpulkan bahwa bahkan individu sehat dengan kadar gula darah sedikit lebih tinggi, termasuk dalam rentang pradiabetes, mungkin sudah mengalami perubahan halus pada fungsi jaringan otak yang mengatur sistem tubuh secara otomatis. Meski begitu, studi ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti jumlah peserta lansia lebih sedikit dari yang muda, dan tidak ada peserta usia paruh baya.
Data juga tidak mencakup informasi soal ras, etnis, maupun penggunaan obat-obatan, yang bisa mempengaruhi kesehatan metabolik dan neurologis. Karena studi ini bersifat potong lintang (cross-sectional), peneliti tidak dapat menyimpulkan apakah kadar gula darah tinggi menyebabkan perubahan fungsi otak atau sebaliknya.
Namun demikian, studi ini memperluas pemahaman bahwa bahkan pada orang tanpa diagnosis diabetes, kadar gula darah yang sedikit meningkat bisa berhubungan dengan fungsi otak khususnya di jaringan yang mengatur sistem tubuh secara otomatis. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengetahui apakah pengendalian gula darah pada individu sehat dapat memberikan dampak positif terhadap fungsi otak, dan apakah hal ini berbeda tergantung pada usia dan jenis kelamin.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Ada Perang Tarif AS Vs China, Pengusaha Parfum Curhat Ini
Next Article Penglihatan Kabur? Jangan-Jangan Gejala Awal Diabetes, Ini Ciri 5 Lain