Petugas mengevakuasi wisatawan mancanegara yang terjebak banjir di kawasan Kuta, Badung, Bali, Rabu (10/9/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR — Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali menyiapkan opsi restrukturisasi kredit bagi nasabah, termasuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang terdampak banjir besar di Pulau Dewata.
“Apabila ada yang terkena risiko, kami akan lakukan upaya restrukturisasi kredit lebih lanjut,” kata Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma di Denpasar, Kamis (11/9/2025).
Menurutnya, langkah tersebut ditempuh untuk meringankan beban korban banjir, khususnya UMKM yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi Bali. Saat ini, tim internal bank tengah melakukan pendataan terhadap nasabah terdampak.
BPD Bali mencatat lebih dari 50 persen portofolio kreditnya disalurkan ke sektor UMKM, sejalan dengan arah pembangunan daerah yang menempatkan UMKM, industri kreatif, dan pariwisata sebagai pilar utama. Pertumbuhan kredit bank daerah itu juga terbilang positif, mencapai lebih dari 9 persen hingga Juni 2025, lebih tinggi dari rata-rata nasional 7,03 persen.
Salah satu kawasan terdampak banjir adalah Pasar Badung, Denpasar, di mana banyak pedagang kecil menjadi korban.
Banjir besar melanda enam kabupaten/kota di Bali pada Rabu (10/9) dini hari akibat hujan ekstrem sejak Selasa (9/9). Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat terdapat 123 titik banjir, dengan sebaran terbanyak di Kota Denpasar (81 titik).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan status tanggap darurat selama sepekan sejak Rabu (10/9). Hingga Rabu sore, dilaporkan sembilan korban tewas dan enam orang masih dalam pencarian.
sumber : Antara