Bima-Eko Minta Maaf Buat Gaduh Buntut Hilang Usai Demo di Jakarta

1 hour ago 1

CNN Indonesia

Kamis, 18 Sep 2025 19:46 WIB

Bima Permana Putra dan Eko Purnomo minta maaf setelah kabar hilang usai ikut demonstrasi di Jakarta Agustus lalu. Bima dan Eko sempat dikabarkan hilang usai demo di Jakarta. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)

Jakarta, CNN Indonesia --

Bima Permana Putra dan Eko Purnomo meminta maaf karena telah membuat gaduh dengan kabar hilangnya mereka setelah gelombang aksi demo di Jakarta akhir Agustus lalu.

"Saya Bima Permana Putra ingin memohon maaf sebesar-besarnya, terutama buat orang tua saya dan kakak saya telah pergi menikah rumah tanpa ada kabar, tanpa pamit," kata Bima dalam konferensi pers, Kamis (18/9).

"Dan ingin memohon maaf ada dua-duanya yang telah berada di sosial media selama ini dan saya dikabarkan hilang. Terima kasih," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, Bima sempat dilaporkan hilang oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Pidana Kekerasan (KontraS) usai gelombang aksi demonstrasi di Jakarta.

Bima kemudian ditemukan di depan sebuah kelenteng di Malang, Jawa Timur saat sedang berjualan mainan barongsai pada Rabu (17/9).

Sementara Eko, ditemukan berada di wilayah Kuala Jelai, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk bekerja. Pada 9 September lalu, KontraS uga telah memberikan informasi bahwa Eko telah ditemukan.

Eko pun meminta maaf kepada keluarga dan teman-temannya karena pergi dari Jakarta tanpa memberikan kabar atau pesan.

"Saya Eko yang dalam hampir tiga minggu kemarin dicari-cari oleh semuanya. Pertama saya ucapkan mohon maaf untuk ibu saya karena sudah membuatnya khawatir. Saya pergi tanpa memberi kabar dan untuk teman-teman saya," ucap dia.

Sebelumnya, polisi menyebut Bima Permana Putra dan Eko Purnomo pergi meninggalkan keluarganya ke luar Jakarta karena ingin bekerja dan hidup mandiri dan tidak terkait dengan aksi demo.

"Dari hasil komunikasi kami dengan Bima bliau bilang alasan pergi dari rumah dikarenakan karena beliau ingin hidup mandiri," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers, Kamis (18/9).

"Alasan Eko naik ikut kapal untuk bekerja cari nafkah, untuk memenuhi kehidupan dan saudara Eko ingin hidup secara mandiri," ucap Wira.

(dal/dis/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research