Banjir Semarang Telan Korban Jiwa, 3 Meninggal Dunia, Satu Hilang Tenggelam

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tiga orang tewas dan satu lainnya masih dinyatakan hilang selama banjir yang melanda Kota Semarang, Jawa Tengah, sepekan terakhir. Tiga korban di antaranya merupakan anak-anak. 

Dua korban, atas nama Eko Rusianto dan Faizal Azam Saputra (9 tahun), meninggal pada Sabtu (25/10/2025). Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro P Martanto, mengungkapkan, korban Eko meninggal di kolam retensi Trimulyo. 

"Berdasarkan keterangan yang diperoleh, korban pada saat kejadian sedang bekerja membersihkan sampah di kolam retensi Trimulyo dengan menggunakan ban dalam mobil sebagai alat bantu keselamatan, namun tanpa mengenakan rompi pelampung. Saat beraktivitas, korban diduga terpeleset dan akhirnya tenggelam karena tidak dapat berenang," kata Endro kepada Republika, Rabu (29/10/2025). 

Sementara Faizal Azam Saputra meninggal saat tengah bermain di dekat jembatan pertigaan Masjid Gebanganom, Genuk. "Berdasarkan keterangan saksi, anak tersebut tenggelam, kemudian dibawa ke IGD RSI Sultan Agung Semarang," ujar Endro seraya menambahkan nyawa Faizal tak tertolong. 

Korban ketiga adalah Achmad Riefqiw Arzan (7 tahun). Dia diduga hanyut di aliran sungai Jalan Kudan Kidul, Tlogomulyo, Pedungan, Selasa (28/10/2025). Jasadnya ditemukan tim SAR gabungan pada Rabu dini hari. 

Sementara korban keempat adalah Rahma Aurel (9 tahun). Endro mengungkapkan, Rahma tercebur ke aliran sungai yang mengarah ke Kali Gasem, di samping SPBU Woltermonginsidi pada Selasa. "Korban bernama Rahma Aurel, berusia 9 tahun, berjenis kelamin perempuan, dan beralamat di Sedayu, Tugu, kondisi masih belum ditemukan," ungkap Endro. 

Endro mengimbau masyarakat Kota Semarang berhati-hati jika melintasi atau berada di area banjir. Dia meminta keluarga yang mempunyai anak agar memantau aktivitas mereka. 

"Kepada warga masyarakat, di saat cuaca ekstrem ini, disertai curah hujan tinggi, yang utama waspada jika melakukan aktivitas di luar rumah," kata Endro. 

Hingga berita ini ditulis, sejumlah daerah di Kota Semarang masih terendam banjir, termasuk Jalan Kaligawe Raya yang menghubungkan Semarang dan Demak. Menurut data BPBD Kota Semarang, hingga Selasa kemarin, warga Kota Semarang yang terdampak banjir mencapai 39.405 jiwa. 

Setidaknya terdapat dua pos pengungsian warga, yakni di Universitas Semarang dan Balai RW 25, Muktiharjo Kidul, Pedurungan. (Kamran Dikarma)

(Foto di Gudang Foto)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research