Asteroid Dewa Kehancuran, Apophis akan Melintasi Bumi, Ilmuwan Bersiap!

1 hour ago 2
Ilustrasi wahana antariksa OSRIS-APEX milik NASA saat mengamati asteroid Apophis melintas di dekat Bumi pada bulan April 2029. (Kredit gambar: Robert Lea/NASA)

ANTARIKSA -- Tiga misi sedang dibangun untuk mencegat dan mempelajari Apophis, asteroid dekat Bumi yang berjulukan dewa kekacauan atau kehancuran. Bagaimanapun, sang dewa selebar 340 meter akan mendekati Bumi dalam jarak dekat pada hari Jumat, 13 April 2029.

Walaupun diprediksi tidak mengancam kehidupan Bumi, berbagai lembaga di seluruh dunia tengah berupaya memanfaatkan kesempatan unik itu. Tiga misi yang sedang bersiap adalah

Ramses, DESTINY+ dan OSIRIS-APEX. Ketiga wahana antariksa itu akan duduk di kursi terdepan panggung pertemuan Bumi-Apophis nanti.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ramses (Rapid Apophis Mission for Space Safety) milik Badan Antariksa Eropa (ESA) dibangun berdasarkan warisan misi Hera yang juga berfokus pada misi pertahanan planet dari Apophis. Menurut profesor di Universitas Padua Italia, Monica Lazzarin, persiapan Ramses berjalan dengan baik.

Ramses akan diluncurkan pada musim semi 2028, untuk mendekati Apophis. Ia akan mengkarakterisasi asteroid tersebut secara rinci, termasuk orbitnya, keadaan rotasi, struktur internal, dan perubahan permukaannya. "Juga mempelajari bagaimana gaya pasang surut alami dari pertemuan dekat planet dengan Bumi memengaruhi Apophis," kata Lazzarin seperti dilansir, Space.com, Sabtu, 20 September 2025.

Dalam misinya, Ramses akan membawa serta dua cubesat yang akan dilepaskan saat asteroid mendekat. Salah satunya akan mendarat di Apophis, membawa kamera navigasi, seismometer, dan magnetometer. Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) telah menyediakan kamera inframerah termal dan instrumen lainnya untuk misi Ramses.

Misi kedua, DESTINY+ adalah rancangan JAXA sendiri untuk mengunjungi Apophis. Lazzarin menyatakan, DESTINY+ akan diluncurkan bersama Ramses menggunakan roket H3 milik Jepang. Untuk diketahui, Eropa hingga saat ini belum punya roket yang layak untuk misi antariksa.

Misi ketiga terhadap benda induk hujan meteor Geminid itu adalah OSIRIS -APEX milik Badan Antariksa Amerika (NASA) yang sudah berada di luar angkasa. Itu adalah lanjutan dari misi pengambilan sampel asteroid Bennu beberapa waktu lalu.

"OSIRIS -APEX sedang dalam perjalanan dan bersiap untuk pertemuan dengan Apophis," ujar Michael Nolan, wakil kepala peneliti misi tersebut.

Jika semuanya berjalan lancar, ketiga wahana antariksa akan bekerja sama untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang Apophis dan interaksinya dengan Bumi. Tim operasional sedang mendiskusikan bagaimana mereka berkoordinasi untuk mengoptimalkan pengamatan dan pengumpulan data.

"Wahana antariksa itu punya kekuatan yang berbeda-beda," kata Nolan. Namun, kata dia, dengan tim sains yang saling berkomunikasi, ia yakin Apophis bisa dipelajari dengan maksimal. "Itu lebih baik daripada yang bisa kami lakukan sendiri-sendiri."

Pada 13 April 2029, Apophis akan melintas dengan aman melewati Bumi, lebih dekat daripada orbit satelit geosinkron. Selain wahana antariksa yang berkunjung, 2 miliar orang bisa menyaksikan peristiwa tersebut dengan mata telanjang. Apakah kita di Indonesia termasuk?

Sumber: Space.com

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research