Ariel Noah Jadi Dilan! Dipilih Langsung Sama Pidi Baiq untuk Film Terbaru

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Ariel Noah akan memerankan karakter Dilan dewasa di film Dilan ITB 1997 dan Dilan Amsterdam. Selama dua tahun terakhir, band Noah memutuskan untuk "libur" dari panggung musik. Fase ini digunakan oleh sang frontman, Ariel, untuk mencari pengalaman hidup di luar studio dan konser.

Bagi Ariel, keputusan menerima peran ini bukanlah hal yang mudah atau instan. Ia mengakui tantangan ini sangat besar. "Ini kan karakternya (Dilan-Redaksi) sudah ada, sudah kuat, begitu. Jadi tidak bisa diputuskan dalam waktu sebentar," ujar Ariel saat konferensi pers "Ngobrol Bareng Pidi Baiq Dilan ITB 1997 & Dilan Amsterdam" di Jakarta pada Rabu (5/11/2025).

Ariel menceritakan proses negosiasi yang panjang, yang memerlukan pertemuan hingga berkali-kali. Ia menyebut tawaran ini berat jika dilewatkan. "Liburnya Noah itu sendiri juga memang karena ingin mencari hidup yang lain, begitu. Jadi tidak ingin, dalam sekali hidup ini, cuma sebagai penyanyi saja," kata Ariel. Seni peran, khususnya Dilan yang merupakan tribute pada masa muda Bandung, adalah salah satu "kehidupan lain" yang ingin ia coba.

Meski begitu, Ariel yang mengaku tipikal pemilih mengatakan tidak langsung menyanggupi tawaran menjadi Dilan. Proses berpikirnya memakan waktu. Namun, penantian panjang itu membuahkan komitmen yang bulat dan serius.

Bagi Ariel, tawaran ini bukan sebagai proyek sampingan. Dia melihatnya sebagai disiplin baru yang menuntut totalitas. "Komitmen ini mesti dicoba dengan serius. Jadi dijalani dengan serius. Gue kasih waktu banyak nih buat ini karena ini mesti serius," ujar Ariel.

Salah satu daya tarik terbesar peran Dilan bagi Ariel adalah rasa keterkaitan yang kuat terhadap latar belakang cerita. Dilan yang beranjak dewasa, kuliah di Bandung, dan menghadapi kehidupan yang lebih kompleks, mengingatkannya pada masa mudanya sendiri di Bandung.

"Kalau gue nonton Milea juga, baca bukunya, sangat-sangat relate," katanya.

Ariel merasa, cerita Dilan, dengan chemistry pertemanan, motor-motoran, musik, dan masa-masa pendewasaan, bisa dirasakan oleh banyak pemuda Bandung. Selain itu, evolusi karakter Dilan yang semakin dewasa dan pemikirannya yang semakin kompleks setelah pulang dari Kuba juga menjadi tantangan menarik untuk digali secara peran.

Kesediaan Ariel untuk melompat ke dunia seni peran di tengah puncak karier musiknya, dengan mengambil risiko memerankan tokoh seikonik Dilan, membuktikan niatnya untuk memperluas cakrawala artistik. Ia tidak hanya menjadi frontman di atas panggung, tetapi kini juga berkomitmen serius untuk menjadi lead actor di layar lebar.

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research