Arab Saudi dan UEA Dominasi 68 Persen Penerbitan Sukuk ESG Global

4 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) mewakili 68 persen dari total penerbitan sukuk berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG) hingga akhir sembilan bulan pertama 2025. Negara-negara di kawasan Teluk (GCC) secara keseluruhan memegang lebih dari separuh total sukuk ESG yang beredar pada periode yang sama, menurut laporan terbaru Fitch Ratings. Selain kawasan GCC, Malaysia, Indonesia, dan Pakistan juga menjadi pemain utama dalam penerbitan sukuk ESG sepanjang 2025.

“Tahun ini telah mencatatkan rekor tertinggi untuk penerbitan sukuk ESG tahunan, dengan prospek yang masih kuat ke depan. Kuartal III 2025 menjadi periode dengan penerbitan tertinggi, sebagian besar berasal dari sektor nonpemerintah,” kata Fitch dalam laporannya dikutip dari Zawya.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Laporan tersebut mencatat, sukuk ESG membentuk lebih dari 40 persen dari total penerbitan utang ESG pasar berkembang dalam denominasi dolar AS (tidak termasuk China) selama Januari–September 2025. Angka ini naik signifikan dibandingkan 18 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Penerbitan sukuk subordinasi ESG juga meningkat, seluruhnya berasal dari penerbit Arab Saudi, dengan nilai mendekati 5 miliar dolar AS hingga akhir kuartal III 2025. “Ini menjadikan 2025 sebagai tahun paling aktif untuk segmen tersebut,” tambah Fitch.

Fitch memperkirakan, sukuk ESG akan tetap memainkan peran penting di pasar negara berkembang dengan momentum yang kuat hingga 2026.

“Kami memperkirakan penerbitan sukuk ESG akan mempertahankan momentum kuat hingga 2026, didorong oleh permintaan tinggi, dukungan regulasi, dan mandat keberlanjutan,” ujar Bashar Al Natoor, Global Head of Islamic Finance Fitch Ratings. “Risiko seperti volatilitas harga minyak, greenwashing, dan perubahan persyaratan syariah masih ada, tetapi fundamentalnya tetap solid, sukuk ESG kini mencakup sekitar 40 persen dari total utang ESG yang beredar di negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).”

Secara global, penerbitan sukuk ESG melonjak 46 persen secara tahunan menjadi 13,5 miliar dolar AS hingga akhir kuartal III 2025, tertinggi sepanjang sejarah. Kuartal III 2025 mencatat penerbitan terbesar, lebih dari 6,5 miliar dolar AS, dengan lebih dari 75 persen dalam denominasi dolar.

Perusahaan dan lembaga keuangan masing-masing menyumbang lebih dari 40 persen dari total penerbitan, sementara pemerintah hanya sekitar 13 persen hingga akhir kuartal III 2025.

Total sukuk ESG global yang beredar naik 23 persen dibandingkan tahun lalu dan sekitar 13 persen secara kuartalan pada kuartal III 2025, menjadi lebih dari 55 miliar dolar AS dalam berbagai mata uang.

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research