Jakarta -
Akamai, perusahaan keamanan siber dan komputasi cloud, merilis Firewall for AI, yang bertugas mengamankan aplikasi kecerdasan buatan (AI).
Solusi ini bertugas memberikan perlindungan berlapis untuk aplikasi-aplikasi AI dalam menghadapi kueri ilegal, input yang menyesatkan, dan upaya pencurian data dalam skala besar.
AI secara cepat mentransformasi berbagai industri sehingga mendorong banyak organisasi untuk mengadopsi large language model (LLM), agentic AI, dan teknologi-teknologi baru lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, inovasi ini membawa beragam risiko keamanan baru, seperti serangan adversarial, ekstraksi model, penyalahgunaan API, dan pencurian data besar-besaran-yang tidak bisa ditangani oleh firewall aplikasi web (WAF) konvensional.
Dikombinasikan dengan beragam peningkatan baru seperti API LLM Discovery Akamai Firewall for AI memberikan perlindungan berbasis AI yang komprehensif kepada para pelanggan.
"Firewall for AI merupakan solusi inovatif bagi setiap perusahaan yang mengadopsi AI. Melindungi aplikasi-aplikasi AI bukan sekadar mencegah serangan, tetapi juga memastikan bahwa inovasi tetap berjalan tanpa mengorbankan performa dan keamanan. Dengan Firewall for AI, perusahaan-perusahaan dapat melindungi model, data, dan kekayaan intelektual perusahaan dari ancaman yang terus berevolusi," kata Rupesh Shokshi, Senior Vice President dan General Manager Application Security Akamai, dalam keterangan yang diterima detikINET, Senin (19/5/2025).
Model AI perlu dilindungi karena menyimpan data penting serta pengetahuan yang eksklusif. Dua hal ini membuat model AI menjadi incaran empuk para dedemit maya.
Akamai Firewall for AI hadir sebagai solusi keamanan yang memang dirancang khusus untuk melindungi aplikasi-aplikasi berbasis AI, LLM, dan API dari ancaman dunia maya yang semakin kompleks. Dengan melindungi kueri yang masuk dan respon yang keluar interaksi dari sistem AI, firewall ini menutup celah keamanan yang muncul akibat teknologi generative AI.
Fitur-fitur penting Firewall for AI:
- Perlindungan berlapis: Memblokir input adversarial, kueri ilegal, dan pencurian data besar-besaran untuk mencegah manipulasi terhadap model dan eksfiltrasi data.
- Deteksi ancaman AI secara real time: Menggunakan aturan keamanan untuk menghadapi serangan-serangan berbasis AI yang semakin berkembang, termasuk injeksi perintah dan eksploitasi model.
- Kepatuhan dan perlindungan data: Membantu memastikan agar output yang dihasilkan AI tetap aman dan sesuai dengan peraturan dan standar industri.
- Opsi penerapan yang fleksibel: Penerapan melalui Akamai edge, REST API, atau proksi terbalik memungkinkan integrasi yang mulus dengan kerangka keamanan yang sudah ada.
- Mitigasi risiko yang proaktif: Memfilter output AI untuk mencegah konten berbahaya, halusinasi, dan kebocoran data ilegal.
(asj/fay)