Tak Pernah Jumpai 'Perilaku Semacam Itu', Pengusaha Restoran Tolak Masuk Turis Israel

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID,KOH PHANGAN — Menekuni usaha restoran selama bertahun-tahun, Bob baru kali ini lelah menghadapi perilaku turis Israel. Selama berbulan-bulan, mereka merampas tisu hingga bumbu restoran tanpa izin. Mereka juga melewati antrean dan menempati kursi tanpa melakukan pemesanan menu.

Kekesalan pemilik Pun Pun Thai Food di Koh Phangan, Thailand bagian selatan ini pun mencapai puncaknya. Dia memutuskan untuk tidka lagi menerima mereka. Usai bekerja sepanjang hidupnya di industri perhotelan, ia belum pernah menjumpai perilaku turis semacam itu.  Setiap kali ia mencoba campur tangan, ia dihadapkan dengan gelombang ulasan negatif yang menghantam tempat usahanya.

“Setelah saya meminta sekelompok turis Israel untuk pergi, saya menerima lebih dari 4.000 ulasan buruk — peringkat restoran saya turun dari 4,8 menjadi 2,2 bintang. Sekarang sudah diperbaiki, tetapi pengalaman itu benar-benar membuat frustrasi,” kata Bob kepada Arab News.

Pada Oktober, Pun Pun Thai Food, sebuah restoran yang cukup populer, memasang tanda  untuk memberitahu khalayak jika orang Israel tidak diizinkan masuk bahkan melewati ambang batas. "Saya benci perilaku berulang yang saya temui dari banyak turis Israel — ini terjadi begitu sering sehingga saya memasang tanda 'Tidak untuk Israel' di restoran saya," kata Bob."Apa yang saya alami bukan hanya dari satu orang — ini terjadi berulang kali," tambah Bob.

Selama beberapa bulan terakhir, insiden semacam itu semakin disorot oleh penduduk setempat. Mereka mulai merekam dan membagikannya di media sosial. Pada Mei lalu, seorang wanita Israel menjadi viral setelah seorang karyawan restoran di Koh Phangan memintanya pergi karena tidak mematuhi peraturan tempat tersebut. Karyawan itu terdengar berkata: "Anda tidak diterima di sini," yang dijawab oleh wanita itu: "Uang saya membangun negara Anda."

Selain perilaku mengganggu tersebut, penduduk setempat juga khawatir wisatawan khususnya mereka yang berasal dari Israel akan bersaing dengan bisnis mereka dengan menyewakan rumah, mengelola restoran, mengatur tur, atau mengoperasikan tempat penyewaan sepeda motor tanpa izin. Sekelompok pemilik bisnis dan penduduk pulau baru-baru ini mengajukan petisi dengan lebih dari 200 tanda tangan, yang diajukan kepada gubernur provinsi Surat Thani. Petisi itu mendesak tindakan terhadap apa yang mereka sebut sebagai "aktivitas turis Israel yang merugikan masyarakat setempat.

Apiwat Sriwatcharaporn, asisten kepala desa di Koh Phangan, mengakui meningkatnya kekhawatiran terhadap orang asing yang menjalankan operasi bisnis tanpa izin di pulau itu."Jika mereka hanya tinggal atau bepergian ke sini, tidak masalah," katanya. "Tetapi operasi bisnis harus dilakukan secara legal."

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research