Siswa Madrasah Ikut Olimpiade Sains, Kemenag: Saya Apresiasi Mereka

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Para pelajar di Provinsi Kalimantan Selatan mengikuti Olimpiade Madrasah Indonesia Riset 2025 yang digelar Kementerian Agama RI.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalsel H Muhammad Tambrin di Banjarmasin, Senin, menyampaikan antusias pelajar khususnya madrasah di provinsi ini sangat tinggi untuk mengikuti olimpiade ini.

Dia mengatakan pelaksanaan Olimpiade Madrasah Indonesia Riset untuk tingkat kabupaten/kota secara nasional, termasuk di Provinsi Kalsel pada 9-12 September 2025.

Kemudian dilanjutkan hingga tingkat provinsi dan pusat pada Oktober 2025.

"Saya sangat apresiasi para pelajar madrasah di provinsi ini berperan aktif untuk mengikuti ajang ini, demikian juga dukungan Kemenag kabupaten/kota dan madrasah," ujarnya.

Sementara itu, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Tanah Bumbu, H. Mahmud menyampaikan pihaknya baru saja menyelesaikan program Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 tingkat kabupaten/kota.

"Pada 17 September 2025 kita akan menentukan peserta yang akan maju ke tingkat provinsi," katanya.

Di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Tanah Bumbu terdapat empat siswi siap berlaga pada Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Riset 2025, yakni Rizqina Habibatul Husna (IX D), Nabila Nadzwa (IX D), Zahra Tullatifah (IX A) dan Fayla Shareefa Jehan (VIII B).

Guru pembina riset MTsN 1 Tanbu Asti Wulandari mengatakan keempat siswinya tersebut telah melalui proses bimbingan intensif dan seleksi ketat di tingkat internal madrasah.

Dia menjelaskan tema ekoteologi yang memadukan ilmu ekologi dan teologi, menjadi poin penting dalam penelitian keempat siswinya tersebut.

Menurut dia, ekoteologi menyoroti hubungan antara manusia, alam dan Tuhan, serta peran agama dalam menjaga kelestarian lingkungan.

"Kami ingin menanamkan pemahaman bahwa menjaga alam adalah bagian dari ibadah. Melalui riset ini, siswa belajar bahwa ajaran Islam sangat menganjurkan kita untuk menjadi manusia yang bertanggung jawab dalam melestarikan bumi," ujarnya.

Asti menyampaikan partisipasi ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga kesempatan berharga bagi para siswinya untuk menambah wawasan, pengalaman dan jejaring dengan peneliti muda dari seluruh Indonesia.

"Menang atau kalah itu urusan belakangan, yang terpenting adalah proses belajarnya. Semoga mereka bisa memberikan yang terbaik dan memberikan pengalaman berharga yang bisa dibagikan kepada teman-temannya," katanya.

sumber : Antara

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research