Rahasia Sukses Petani Lele di Tumut: Air Dipompa Tanpa Listrik, Lebih Efisien dan Ramah Lingkungan

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dusun Tumut, desa Sumbersari, Moyudan, Sleman kini memiliki cerita sukses baru. Melalui program Pemberdayaan kepada Masyarakat (PkM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), budidaya lele di dusun ini kini jauh lebih efisien dan ramah lingkungan. Inovasi pompa air tenaga surya telah mengubah cara warga mengelola kolam lele mereka, membawa dampak positif bagi ekonomi dan ekosistem lokal.

Budidaya lele di Dusun Tumut sudah menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian warga. Namun, masalah biaya operasional menjadi kendala, terutama untuk memompa air kolam. Penggunaan pompa listrik konvensional membebani pengeluaran harian, sementara penggunaan pompa bertenaga diesel menimbulkan polusi suara dan asap. Melihat tantangan ini, tiga dosen dari dua perguruan tinggi di Yogyakarta, yaitu Prastyono Eko Pambudi dari Teknik Elektro dan Anak Agung Putu Susastriawan dari Teknik Mesin (Universitas AKPRIND Indonesia), serta Heny Budi Setyorini dari Institut Teknologi Yogyakarta (ITY), menggagas sebuah solusi. Mereka merancang dan memasang sistem pompa air bertenaga surya. Program ini bukan hanya tentang teknologi, melainkan juga tentang menciptakan ekonomi sirkular hijau (green circular economy) di tingkat desa.

Diseminasi Teknologi dan Pelatihan Komprehensif

Program PkM ini diawali dengan survei dan diskusi mendalam dengan warga setempat. Tim dosen mengidentifikasi kebutuhan spesifik dan potensi sumber daya alam yang melimpah, yaitu sinar matahari. Kemudian, mereka merancang sistem pompa air yang sesuai dengan skala budidaya lele di Dusun Tumut.

Pada tahap implementasi, tim dosen melakukan diseminasi (penyebarluasan informasi dan teknologi) serta pelatihan intensif. Warga Dusun Tumut dilatih cara mengoperasikan, merawat, dan memelihara panel surya, pompa, dan sistem kontrolnya. Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teknis, tetapi juga pada konsep keberlanjutan. Mereka diajarkan tentang pentingnya memanfaatkan limbah budidaya sebagai pupuk organik dan mengurangi jejak karbon.

Prastyono Eko Pambudi menjelaskan, sistem ini sangat sederhana dan dirancang agar mudah dipahami oleh warga. Air yang dipompa dari sumur ke kolam kini gratis, tidak lagi bergantung pada listrik PLN.

"Hal ini secara langsung mengurangi biaya operasional dan meningkatkan keuntungan petani," katanya.

Sementara itu, Anak Agung Putu Susastriawan menambahkan, pihaknya tidak hanya memberikan alat, tetapi juga transfer pengetahuan. "Warga kini memiliki keterampilan baru yang bisa mereka gunakan untuk mengembangkan budidaya lele secara mandiri dan berkelanjutan," ujarnya.

Dampak Nyata: Menuju Kemandirian dan Lingkungan yang Lebih Baik

Kehadiran pompa air tenaga surya ini langsung memberikan dampak signifikan. Biaya listrik untuk memompa air kini menjadi nol. Warga bisa mengalokasikan dana yang sebelumnya digunakan untuk listrik ke kebutuhan lain, seperti pakan lele atau perluasan kolam. Produksi lele pun meningkat karena pasokan air yang stabil. Kualitas air di kolam juga lebih terjaga, membuat lele lebih sehat dan panen lebih optimal.

Heny Budi Setyorini menyampaikan antusiasmenya. "Budidaya lele berbasis green circular economy ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi ramah lingkungan bisa mendorong perekonomian desa. Sinergi antara budidaya ikan dan pertanian dapat menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan," katanya.

Masa Depan Cerah bagi Dusun Tumut

Keberhasilan program PkM ini telah menjadi inspirasi bagi dusun-dusun lain di sekitarnya. Warga Dusun Tumut kini lebih optimis dalam mengembangkan budidaya lele mereka. Mereka tidak lagi khawatir dengan biaya listrik yang membengkak atau pasokan air yang tidak stabil. Pompa air tenaga surya telah menjadi simbol kemandirian dan inovasi yang berkelanjutan.

“Kami sangat berterima kasih kepada para dosen dan program ini. Sekarang, panen lele kami lebih banyak dan biayanya lebih hemat,” ujar salah satu petani lele di Dusun Tumut.

Program ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan solusi praktis yang bermanfaat dan berkelanjutan. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga, tetapi juga menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Terima kasih kepada Universitas AKPRIND Indonesia, Institut Teknologi Yogyakarta (ITY) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (DPPM Kemendikbudristek) atas dukungan penuh dalam program ini.

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research