Menpora Soroti Sumbangsih Atlet Perempuan dan Remaja di SEA Games 2025

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menegaskan pentingnya perubahan cara pandang masyarakat terhadap profesi atlet, terutama atlet perempuan dan remaja. Menurut dia, prestasi gemilang atlet muda Indonesia di SEA Games 2025 membuktikan bahwa olahraga dapat menjadi jalan masa depan yang menjanjikan.

Erick menyoroti dominasi atlet perempuan dan remaja dalam perolehan medali Indonesia di SEA Games 2025. Bahkan, salah satu atlet perempuan mampu menyumbangkan lima medali emas dan dua perak bagi Merah Putih.

“Kita harus melihat bagaimana peran perempuan di olahraga itu luar biasa. Kemarin salah satu penyumbang emas terbanyak adalah Saudari Martina Ayu Pratiwi, atlet triathlon yang baru berusia 21 tahun, dengan lima medali emas,” ujar Erick di Jakarta.

Selain triathlon, kontribusi atlet perempuan juga terlihat di cabang olahraga tenis. Pasangan ganda putri Aldila Sutjiadi dan Janice Tjen Chen turut menyumbangkan medali emas bagi kontingen Indonesia.

“Banyak sekali medali emas yang disumbangkan atlet perempuan. Ini menunjukkan bahwa olahraga perempuan di Indonesia punya potensi besar dan harus terus didorong,” kata Erick.

Ia menegaskan, Kementerian Pemuda dan Olahraga berkomitmen memperkuat pembinaan atlet perempuan, anak-anak, dan remaja secara berkelanjutan. Salah satu langkah strategis yang tengah disiapkan adalah pembangunan Akademi Olahraga, sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Akademi olahraga ini akan menjadi pusat pelatihan anak-anak muda sejak dini, mulai usia SMP hingga SMA,” ujar Erick.

Menurut dia, pemerintah juga menyiapkan jaminan masa depan bagi para atlet berprestasi. Para lulusan akademi olahraga nantinya akan mendapatkan beasiswa pendidikan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dengan kuota hampir 100 atlet yang telah disiapkan.

“Artinya, mereka bukan hanya dididik menjadi atlet, tetapi juga masa depannya terjamin secara pendidikan,” kata Erick.

Ia menambahkan, bonus yang diberikan Presiden Prabowo kepada atlet peraih medali emas, termasuk bonus Rp 1 miliar, menjadi bukti nyata keberpihakan negara kepada atlet muda.

“Banyak atlet Gen Z kita yang usianya masih 17–18 tahun, terutama di cabang renang, sudah mendapatkan bonus Rp 1 miliar. Itu bisa menjadi tabungan masa depan mereka,” ujar Erick.

Karena itu, ia menegaskan, stigma bahwa atlet identik dengan kemiskinan harus dihapuskan. “Persepsi orang tua bahwa atlet itu miskin harus berubah. Atlet juga bisa mendapatkan hasil yang luar biasa, tinggal bagaimana pengelolaan dananya,” kata Erick.

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research