Jakarta -
Lautan manusia berkumpul di satu titik menghadiri pemakaman komando militer dan ilmuwan nuklir Iran yang tewas dalam serangan yang dilancarkan oleh Israel beberapa waktu lalu.
Iran menggelar upacara pemakaman kenegaraan terhadap petinggi militer dan ilmuwan yang menjadi sasaran utama Israel selama perang 12 hari. Ribuan orang yang kebanyakan berpakaian hitam turut mengiringi yang prosesinya dilakukan di Teheran, Sabtu pagi waktu setempat.
Tampak peti mati yang isinya merupakan jenazah petinggi militer dan ilmuwan Iran diangkut dengan truk, kemudian melalui jalanan yang ramai oleh warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nama-nama seperti Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Hossein Salami, Kepala Program Rudal Balistik Amir Ali Hajizadeh yang tewas pada hari pertama perang. Adapula Mohammad Bagheri, seorang Mayor Jenderal dan juga ilmuwan nuklir terkemuka Mohammad Mehdi Tehranchi juga tewas dalam serangan Israel
Dilansir dari Reuters, Sabtu (28/6/2025) penghormatan terhadap kepada komandan militer dan ilmuwan Iran merupakan pertama kali dilakukan sejak genjatan senjata.
Ribuan warga Iran memadati jalanan di Teheran pada Sabtu (28/6/2025) untuk menghadiri prosesi pemakaman seorang komandan militer senior dan seorang ilmuwan nuklir terkemuka yang tewas dalam serangan udara Israel beberapa hari lalu. REUTERS/Majid Asgaripour Foto: REUTERS/Majid Asgaripour
Selama 12 hari sebelum gencatan senjata, Israel mengklaim telah menewaskan sekitar 30 komandan Iran dan 11 ilmuwan nuklir, sambil menyerang delapan fasilitas terkait nuklir dan lebih dari 720 lokasi infrastruktur militer.
Iran menembakkan lebih dari 550 rudal balistik ke Israel, yang sebagian besar dicegat, tetapi rudal yang berhasil lolos menyebabkan kerusakan di banyak wilayah dan menewaskan 28 orang, menurut angka Israel.
Serangan Israel terhadap Iran menewaskan sedikitnya 627 warga sipil, kata Kementerian Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran Teheran.
Amerika Serikat (AS) juga turut melakukan serangan dengan menyasar tiga lokasi program nuklir Iran. Presiden AS Donald Trump mengatakan negosiasi mengenai program nuklir Iran untuk kesepakatan baru akan dimulai kembali minggu depan, tetapi Teheran membantah ada rencana untuk memulai kembali.
(agt/agt)