Ketegangan Meningkat, Militer AS Bom Kapal Venezuela, Tiga Orang Tewas

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumumkan pada Senin (15/9/2025) waktu setempat jika militernya telah melancarkan serangan yang diklaim mengincar kapal kartel narkoba Venezuela. Trump mengungkapkan, kapal tersebut sedang dalam perjalanan menuju Amerika Serikat. 

Tiga orang tewas dalam serangan yang dilakukan pada Senin itu. Trump mengatakan serangan itu terjadi di perairan internasional. “Pagi ini, atas perintah saya, pasukan militer AS melakukan serangan kinetik kedua terhadap kartel perdagangan narkoba dan narkoteroris yang teridentifikasi positif dan sangat kejam di wilayah tanggung jawab SOUTHCOM,” kata Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social, seperti dilansir Al Jazeera.

Trump mengunggah video sebuah kapal yang terombang-ambing di laut sebelum meledak menjadi bola api oranye saat ia mengumumkan serangan tersebut di media sosial.

“Kartel perdagangan narkoba yang sangat kejam ini menimbulkan ancaman  terhadap keamanan nasional AS, kebijakan luar negeri, dan kepentingan vital AS.”

Pemboman tersebut menyusul serangan serupa yang menewaskan sebelas orang awal bulan ini.

Pemboman pertama memperdalam permusuhan antara Washington dan Caracas. Pada Jumat, Pemerintah Venezuela menuduh militer AS mencegat kapal-kapal penangkap ikan yang "tidak berbahaya" dari negara tersebut.

Serangan tersebut juga menimbulkan kekhawatiran atas pelanggaran hukum internasional dan hak-hak individu yang menjadi sasaran. Mereka diduga telah dieksekusi di luar hukum tanpa hak atas proses hukum yang semestinya.

Beberapa kritikus mempertanyakan mengapa para terduga pengedar narkoba tidak ditangkap untuk menghadapi tuntutan hukum begitu mereka mencapai perairan teritorial AS.

Militer AS memiliki sejarah salah mengidentifikasi target, yang menyebabkan terbunuhnya warga sipil tak berdosa. Trump memperingatkan pada Senin bahwa ia akan terus menargetkan orang-orang yang diyakini departemennya mencoba memasukkan narkoba ke AS.

"Berhati-hatilah - jika anda mengangkut narkoba yang dapat membunuh warga Amerika, kami sedang memburu anda!" tulis dia.

Pada Senin, seorang reporter di Gedung Putih bertanya kepada Trump apakah ia akan memberikan bukti bahwa kapal yang menjadi sasaran tersebut membawa pengedar narkoba. Trump menjawab, "Yang perlu Anda lakukan hanyalah melihat kargo yang seolah-olah berceceran di lautan – kantong-kantong besar kokain dan fentanil berserakan di mana-mana." 

Rekaman yang dibagikan oleh presiden tidak secara pasti menunjukkan narkoba di kapal. Trump mengakui bahwa serangan militer mungkin merugikan industri perikanan di Venezuela, yang sudah menderita krisis ekonomi dan sanksi AS.

"Jika saya seorang nelayan, saya tidak akan mau memancing di sini ... karena saya akan berkata, 'Wah, kalau saja mereka pikir saya punya narkoba di bawah sana. Saya tidak mau."

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research