Jangan Buang Sisa Kopi ke Selokan! Ini Bahayanya

9 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak orang tanpa sadar membuang sisa kopi ke wastafel atau selokan setelah minum pagi. Padahal, kebiasaan sepele ini ternyata bisa berdampak besar terhadap manusia dan makhluk lainnya.

Kasus baru-baru ini di Inggris menjadi sorotan ketika seorang perempuan didenda karena menuangkan kopi ke drainase umum. Meski dendanya akhirnya dibatalkan, peristiwa itu memunculkan perdebatan tentang seberapa besar dampak limbah kopi terhadap lingkungan.

Menurut laporan Science Alert, sekitar 98 juta cangkir kopi dikonsumsi setiap hari di Inggris, dan lebih dari 2 miliar cangkir di seluruh dunia. Ketika sisa kopi itu dibuang begitu saja, kandungan kimianya bisa ikut masuk ke sistem air dan berakhir di sungai atau laut.

Sisa kopi mengandung ratusan senyawa kimia, termasuk kafein, gula, dan susu. Dari semua bahan itu, kafein menjadi yang paling berbahaya bagi lingkungan karena sulit terurai dan dapat bertahan lama di air.

Sebuah studi terhadap 258 sungai di 104 negara menemukan kafein di lebih dari 50% lokasi sampel, termasuk di kawasan terpencil seperti Antartika. Studi terbaru itu juga menunjukkan, kafein berdampak pada metabolisme, pertumbuhan, dan mobilitas beberapa alga air tawar, tumbuhan, dan larva lalat air, yang berpotensi menyebabkan kematian mereka.

Kafein bahkan dapat mempengaruhi kehidupan laut dan tumbuhan, bahkan dalam jumlah kecil. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menurunkan kadar oksigen di air dan memicu ledakan alga yang merusak keseimbangan ekosistem. Selain itu, ampas kopi yang ikut terbuang juga menurunkan pH air dan menyerap oksigen saat terurai, yang pada akhirnya bisa membuat ikan dan tanaman air sulit bertahan hidup.

Apa yang Sebaiknya Dilakukan?

Ilmuwan menyarankan agar masyarakat tidak membuang kopi, ampas, atau cairan berbasis makanan ke saluran air, baik di wastafel dapur maupun di selokan jalanan. Semua cairan itu sebaiknya dibuang ke tempat sampah organik atau pusat pengolahan limbah.

Jika masih ada sisa kopi cair di rumah, bisa digunakan sebagai pupuk alami untuk tanaman, tentu dalam jumlah kecil dan sudah diencerkan. Ampas kopi juga bisa dimanfaatkan untuk kompos atau pengayaan tanah, asal tidak digunakan berlebihan karena kafein berlebih justru dapat merusak struktur tanah.

Alternatif lain, jika tidak ada fasilitas daur ulang organik, sisa kopi bisa ditampung dalam wadah tertutup sebelum dibuang ke tempat sampah biasa.

Meskipun sistem pengolahan air di beberapa negara sudah mampu menghilangkan sebagian besar kafein dari limbah, sebagian lainnya tetap lolos dan mencemari sungai serta laut. Karena itu, perubahan kecil di rumah bisa memberi dampak besar bagi lingkungan.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Waktu Terbaik Minum Kopi Biar Panjang Umur, Jangan Asal

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research