Jadi Bahasa Resmi, Mendikdasmen Pidato Bahasa Indonesia di UNESCO

4 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Mendikdasmen Abdul Mu'ti berpidato menggunakan Bahasa Indonesia dalam Sidang Umum Organisasi Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO ke-43 di Samarkand, Uzbekistan, Selasa (4/11).

Hal itu dilakoni Mu'ti setelah Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang diakui dan digunakan dalam pergaulan di lingkungan UNESCO.

Dalam pidatonya, Menteri Mu'ti menyampaikan Indonesia mengapresiasi dukungan dari UNESCO atas keputusan untuk menetapkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ke-10 dalam konferensi Umum UNESCO.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia appreciates the support of UNESCO and all Member States for the decision to designate Bahasa Indonesia as the 10th official language of the UNESCO General Conference (Indonesia mengapresiasi dukungan UNESCO dan semua negara atas keputusan untuk menetapkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ke-10 dalam Konferensi Umum UNESCO)," ujar Menteri Mu'ti mengawali pidato menggunakan bahasa Inggris seperti dikutip dari dari tayangan langsung melalui kanal YouTube resmi UNESCO, Selasa (4/11).

Setelah pengantar singkatnya itu, Mu'ti lalu melanjutkan rangkaian pidatonya menggunakan Bahasa Indonesia.

Beberapa hal disampaikan, salah satunya Ia menyebut Indonesia berkomitmen untuk memperkuat perlindungan akan keselamatan jurnalis dan memperluas literasi media dan informasi khususnya kaum muda.

"Kami berkomitmen memperkuat perlindungan bagi keselamatan jurnalis, serta memperluas literasi media dan informasi khususnya bagi kaum muda dan pelajar dengan mengintegrasikan program literasi digital di sekolah-sekolah," ujar Mu'ti.

Gaza Palestina

Tak hanya itu, Mu'ti mengatakan UNESCO merupakan kompas bagi etika bagi peradaban dunia saat ini. Hal itu pun, sambungnya, senantiasa pula diarahkan Presiden RI Prabowo Subianto.

Salah satunya adalah terus mendorong kemerdekaan Palestina. Pada kesempatan itu, Mu'ti mengatakan Indonesia mendesak komunitas global untuk memastikan pemulihan total fasilitas pendidikan dan cagar budaya yang rusak di zona konflik, terutama Gaza.

"Indonesia memandang perlu adanya perlindungan dan dukungan tanpa syarat bagi hak-hak fundamental di zona konflik, khususnya Gaza, di mana hampir seluruh elemen peradaban dihancurkan dengan sengaja dan terancam hilang," katanya.

Ia mengatakan Indonesia berdiri bersama seluruh negara anggota untuk memperkuat UNESCO sebagai ruang kolaborasi global.

"Indonesia berdiri bersama seluruh negara anggota untuk memperkuat UNESCO sebagai ruang kolaborasi global yang berlandaskan saling percaya, saling belajar, dan saling menghormati. Mari kita pastikan bahwa pendidikan menerangi, sains memberdayakan, kebudayaan menyatukan, dan informasi memerdekakan umat manusia," tuturnya.

(nat/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research