Ini Mahkota Permaisuri yang Digasak Pencuri dari Museum Louvre

7 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi pencurian bak film Hollywood mengguncang dunia. Dalam waktu hanya sekitar empat menit, sekelompok pencuri berhasil membawa kabur delapan perhiasan bersejarah dari Apollo's Gallery di Museum Louvre, Paris, termasuk tiara dan kalung zamrud milik istri Kaisar Napoleon I dan Napoleon III.

Kementerian Kebudayaan Prancis menyebut perhiasan yang dicuri memiliki nilai yang tak terhitung karena bukan sekadar permata mahal, melainkan warisan sejarah kekaisaran Prancis. Namun, para ahli menilai, jika dilihat dari bahan dan batu permatanya saja, nilainya bisa mencapai ratusan miliar rupiah di pasar internasional.

Salah satu benda paling berharga adalah mahkota Permaisuri Eugénie, yang berhiaskan 1.354 berlian dan 56 zamrud. Mahkota ini ditemukan tergeletak di luar dinding museum setelah dijatuhkan para pelaku saat melarikan diri.

Melansir Aljazeera, koleksi museum lainnya yang dicuri meliputi:

  • Mahkota dari set perhiasan Ratu Marie-Amelie dan Ratu Hortense
  • Kalung dari set perhiasan safir milik Ratu Marie-Amelie dan Ratu Hortense
  • Satu anting dari set perhiasan safir
  • Kalung zamrud dari set Marie-Louise
  • Sepasang anting zamrud dari set Marie-Louise
  • Bros yang dikenal sebagai dengan sebutan "reliquary"
  • Mahkota Permaisuri Eugenie
  • Bros besar lainnya dari Permaisuri Eugenie

Anthony Amore, pakar pencurian karya seni dan penulis buku Stealing Rembrandts mengatakan, perhiasan tersebut tak ternilai bukan hanya karena berlian atau zamrudnya, tapi karena nilai budaya dan sejarahnya. Menurutnya, jika permata dilepaskan dari set aslinya, kemungkinan besar akan dijual terpisah di pasar gelap, membuatnya sulit dilacak.

Modus Efisien ala Profesional

Galerie d'Apollon, yang menyimpan permata mahkota Prancis, di museum Louvre di Paris, Prancis, 8 Desember 2024, dalam gambar diam yang diambil dari video media sosial. (Olivia Wong via REUTERS/File Foto)

THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT. NO RESALES. NO ARCHIVES.Foto: Galerie d'Apollon, yang menyimpan permata mahkota Prancis, di museum Louvre di Paris, Prancis, 8 Desember 2024, dalam gambar diam yang diambil dari video media sosial. (Olivia Wong via REUTERS/File Foto)THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT. NO RESALES. NO ARCHIVES.

Perampokan terjadi sekitar pukul 09.30 waktu setempat, Minggu (19/10/2025), saat wisatawan baru mulai memadati museum. Empat pelaku yang mengenakan rompi pekerja konstruksi memanjat ke galeri melalui jendela menggunakan tangga elektrik yang biasa dipakai mengangkat furnitur.

Dalam hitungan menit, mereka memecah kaca pelindung dua etalase menggunakan angle grinder, mengambil delapan benda, dan kabur dengan sepeda motor besar yang sudah menunggu di luar.

Menteri Kebudayaan Rachida Dati menyebut aksi ini dilakukan oleh kelompok profesional karena berlangsung sangat cepat dan terencana.

"Operasi ini hanya berlangsung empat menit. Mereka tahu persis apa yang dicari," katanya.

Museum Louvre langsung ditutup dengan alasan keadaan luar biasa. Pasukan bersenjata dan polisi menutup area piramida kaca ikonik, memblokir jalan di sepanjang Sungai Seine, dan mengevakuasi ribuan pengunjung.

Presiden Emmanuel Macron menyebut kejadian ini sebagai serangan terhadap warisan yang kita cintai. Ia berjanji para pelaku akan ditangkap dan diadili.

Forensik kini menelusuri rekaman CCTV dan jejak fisik di lokasi, sementara kepolisian Paris tengah memburu kawanan pencuri yang diyakini masih berada di wilayah ibu kota.

Galeri Apollo, tempat perampokan terjadi, dikenal sebagai ruangan megah berlapis emas yang menyimpan koleksi permata kerajaan Prancis, termasuk tiga berlian legendaris yaitu The Regent, The Sancy, dan The Hortensia. Koleksi di ruang ini menggambarkan kemegahan kekuasaan monarki Prancis dari masa ke masa.

Peristiwa ini kembali mengingatkan publik pada kasus legendaris tahun 1911, ketika lukisan Mona Lisa sempat dicuri dan baru ditemukan dua tahun kemudian. Namun kali ini, yang dicuri bukan sekadar karya seni melainkan simbol kemewahan dan kebesaran sejarah Prancis yang nilainya tak bisa digantikan.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banyak Orang Tak Tahu, Candi Borobudur Ditemukan Warga Tionghoa

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research