Jakarta -
Miliaran tonggeret atau cicada bermunculan di Amerika Serikat. Tonggeret dari kelompok Brood XIV itu, salah satu kelompok cicada terbesar yang muncul dari bawah tanah dalam siklus 13 tahun atau 17 tahun, naik ke permukaan di Mei dan Juni 2025 di 12 negara bagian AS.
Dikutip detikINET dari Accu Weather, Senin (30/6/2025) peristiwa biologis berskala besar ini terjadi di Georgia utara hingga ke Indiana dan Ohio dan meluas hingga sejauh Long Island, New York, dan Massachusetts.
Hingga pertengahan Juni, area hutan akan bergema dengan panggilan kawin tonggeret yang keras. Setelah kawin, tiap betina akan bertelur ratusan dalam cabang-cabang pohon kecil. Kemudian tonggeret dewasa akan mati. Ketika telur menetas enam minggu kemudian, calon cicada baru jatuh dari pohon dan menggali ke bawah tanah, memulai siklus lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tergantung pada lokasinya, kemunculan dimulai pada pertengahan Mei dan akan berlangsung hingga akhir Juni, menurut University of Connecticut. Bagaimana prosesnya dari awal?
Nimfa tonggeret pertama-tama membuat terowongan keluar di tanah dan kemudian muncul, mencari sesuatu untuk dipanjat seperti pohon atau pagar. Kemudian mereka berganti kulit, yang memungkinkan tonggeret dewasa muncul.
Cicada jantan kemudian mulai bernyanyi untuk menarik betina. Setelah aktif beberapa minggu, betina bertelur, jangkrik dewasa mati, dan nimfa kembali ke bawah tanah untuk menunggu hingga kemunculan berikutnya, lebih dari satu dekade kemudian.
Berbeda dengan tonggeret tahunan, tonggeret periodik yang keluar secara massif hanya muncul sekali tiap 13 atau 17 tahun, membuatnya menjadi peristiwa langka. Cicada induk dibedakan berdasarkan warna hitam dan jingga, tidak seperti tonggeret tahunan hijau yang muncul setiap musim panas.
Terakhir kali mereka muncul adalah tahun 2008, membuat kembalinya mereka secara dinantikan pakar dan pecinta alam. "Tingkat kebisingan bisa mencapai seratus desibel. Sangat keras karena secara harfiah ada ratusan ribu atau jutaan individu bernyanyi di saat bersamaan, kata Dr. Jim Fredericks dari National Pest Management Association
Meskipun jumlah tonggeret bisa miliaran dan suara kawin mereka yang keras mungkin mengganggu, ahli memastikan mereka tidak menimbulkan ancaman bagi manusia atau peliharaan.
"Orang cenderung sangat takut pada serangga dan serangga ini besar, tapi tak berbahaya. Mereka tidak menggigit dan jika hewan Anda menelannya, mereka akan baik-baik saja," kata Jody Gangloff dari New York State Integrated Pest Management Program.
Meski dapat menyebabkan kerusakan kecil pada pohon muda dengan mematahkan cabang untuk bertelur, mereka umumnya bermanfaat bagi ekosistem. "Tonggeret bermanfaat bagi kesehatan pohon karena lubang yang dibuatnya dapat menyebabkan drainase air lebih baik ke dalam tanah," tambahnya.
(fyk/fay)