3 hours ago
2
Petugas menaikkan menu makanan bergizi gratis hasil olahan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Papua Barat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan kasus hilangnya dana operasional satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Bandung Barat kepada aparat kepolisian. Pasalnya, saldo yang hilang dari rekening SPPG Pangauban di Kecamatan Batujajar, Bandung Barat, mencapai Rp 1 miliar.
"Direktur Manajemen Risiko BGN sudah membuat laporan ke Mabes Polri," kata Wakil Kepala BGN Irjen Sony Sonjaya melalui keterangan pers di Jakarta, Kamis (6/11/2025).
Dia mengatakan, Yayasan Prama Guna Nasional (PGN) yang menaungi SPPG tersebut telah melaporkan hilangnya dana operasional sebesar Rp 1 miliar dari rekening pada pekan lalu. Padahal, dana itu diperuntukkan bagi operasional pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut Sony, laporan resmi itu disampaikan kepada BGN melalui dokumen Laporan Khusus (Lapsus) Nomor: 001/PGN/SPPG-PANGAUBAΝΙΧ/2025. Dalam laporan itu disebutkan, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (31/10/2025) pukul 18.30 WIB.
Ketika itu, sambung dia, Kepala SPPG Pangauban Batujajar, Mochamad Cakra Aji Saputra, sedang memproses approval transaksi melalui sistem BNI Direct. Namun, tiba-tiba akses ke sistem memunculkan perintah penggantian kata sandi.
Cakra lalu menghubungi layanan live chat BNI melalui situs resmi. Tidak lama setelah itu, ia dihubungi seseorang yang mengklaim sebagai pihak resmi bank dan memberikan tautan untuk mengganti password dengan alasan keamanan.
Karena meyakini bahwa komunikasi itu legal, Cakra lalu mengikuti arahan orang itu, termasuk memberikan challenge dan response banking yang bersifat rahasia. Keesokan harinya, kontak yang digunakan tidak bisa lagi dihubungi. Namun, setelah dilakukan pengecekan, ternyata saldo rekening yang sebelumnya sekitar Rp 1 miliar tersisa hanya Rp 12 juta.
Akibat insiden penipuan transaksi elektronik itu, SPPG Pangauban terpaksa berhenti operasi sementara. Padahal SPPG yang melayani 3.500 porsi MBG untuk delapan sekolah di wilayah Batujajar itu beroperasi selama 10 hari.
