CNN Indonesia
Senin, 17 Nov 2025 19:06 WIB
Badan Gizi Nasional meluncurkan kampanye "Makan Bergizi Hak Anak Indonesia" dan layanan pengaduan SAGI 127 untuk mendukung pemenuhan gizi anak di Indonesia, Senin (17/11). (Foto: Cnn Indonesia/Yogi Anugrah)
Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Gizi Nasional (BGN) meluncurkan kampanye nasional bertajuk Makan Bergizi Hak Anak Indonesia pada Senin (17/11) di Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, BGN juga meluncurkan layanan pengaduan sahabat SAGI 127.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini kita berkumpul untuk launching kampanye nasional dengan tema 'Makan Bergizi, Hak Anak Indonesia', sekaligus kita lengkapi pemenuhan hak anak Indonesia itu dengan sarana pengaduan di mana kita memiliki angka ajaib 127," kata Dadan saat peluncuran kampanye nasional.
Ia menjelaskan masyarakat, siswa hingga guru yang memiliki pertanyaan maupun pengaduan terkait program makan bergizi gratis (MBG) bisa menghubungi call centre 127 untuk ditindaklanjuti.
"Jadi Sahabat Sagi 127. Saginya itu adalah Sentra Aduan Gizi Interaktif. Nanti seluruh aduan pertanyaan terkait dengan program makan bergizi gratis dan pemenuhan hak anak Indonesia dapat dilayani oleh 127 orang yang bertugas setiap hari dan akan melayani setiap pertanyaan yang ada, setiap aduan yang ada," ujarnya.
Dadan menjelaskan sejak awal diluncurkan pada Januari 2025, jumlah satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Indonesia telah mencapai 15.267 yang tersebar di 38 provinsi.
SPPG itu telah melayani 44,2 juta penerima manfaat dari target 82,9 juta
"Sudah melayani 44,2 juta penerima manfaat dan itu artinya sudah mencapai 53 persen dari total target yang ditargetkan 82,9 juta. Jadi Badan Gizi Nasional masih bekerja keras untuk memenuhi 47 persen hak anak Indonesia atas program makan bergizi, atas akses gizi dengan menu gizi seimbang," ujar Dadan.
Dadan juga mengungkap saat pemerintah mulai melaksanakan program ini, ditemukan data bahwa 60 persen anak Indonesia tidak punya akses terhadap menu dengan gizi seimbang.
Oleh karenanya, negara hadir dengan program MBG untuk pertumbuhan, kecerdasan dan kesehatan anak.
"Kalau 60 persen anak Indonesia itu kita tidak intervensi, kita khawatirkan nanti generasi produktif kita di tahun 2045 adalah generasi yang sulit bersaing dengan negara lain karena dengan tidak memiliki akses terhadap menu dengan gizi seimbang," katanya.
(yoa/wis)

4 hours ago
1















































