Bencana Baru, Gaza Dilanda Krisis 250 Ribu Ton Sampah

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kota Gaza sedang dilanda krisis sampah yang sangat parah. Lebih dari seperempat juta ton sampah menumpuk dan mengancam warga Palestina dengan "bencana lingkungan dan kesehatan". Situasi ini diperburuk oleh kelangkaan air bersih dan kebocoran limbah di mana-mana.

Juru bicara Kota Gaza, Asim al-Nabih, menjelaskan bahwa krisis ini semakin menjadi-jadi akibat kerusakan hebat dari perang dan kurangnya peralatan untuk layanan dasar.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Pengeboman tanpa henti oleh Israel telah mengubah Jalur Gaza menjadi lanskap kehancuran yang tak terbayangkan. Citra satelit dan rekaman drone menunjukkan sebagian besar bangunan, termasuk rumah sakit, sekolah, masjid, dan seluruh blok permukiman, telah rata dengan tanah.

Di Kota Gaza dan Khan Younis, yang paling parah terdampak, lebih dari 80% bangunannya mengalami kerusakan atau hancur total, menyisakan tumpukan puing-puing raksasa di jalanan. Tingkat kehancuran ini, yang disebut para ahli sebagai "spasiocidal" atau penghancuran lingkungan hidup, telah membuat sebagian besar wilayah Gaza tidak layak huni.

Selain penghancuran fisik bangunan, infrastruktur penting untuk menopang kehidupan juga luluh lantak, memperparah krisis kemanusiaan. Lebih dari 89% infrastruktur air dan sanitasi rusak atau hancur, membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih. Sistem layanan kesehatan juga lumpuh, dengan hampir semua rumah sakit dan fasilitas medis rusak atau hancur akibat serangan.

Jalan-jalan hancur, dan puing-puing yang beracun, termasuk bahan berbahaya seperti asbes, tersebar di mana-mana, mengancam kesehatan masyarakat. Wilayah yang hancur ini juga menjadi jebakan berbahaya karena ranjau dan bahan peledak yang belum meledak, yang akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk dibersihkan.

"Kota Gaza menghadapi sejumlah bencana kesehatan dan lingkungan yang membahayakan nyawa warganya," tegasnya. Menurut Nabih, tumpukan sampah yang masif itu berpotensi menyebarkan hama tikus dan serangga, menimbulkan risiko penyakit yang serius.

Pemerintah kota sebenarnya tidak mampu menangani masalah ini. Lebih dari 85% mesin berat dan sedang yang vital telah hancur, tanpa ada penggantinya. Selain itu, pasukan Israel juga memblokir akses petugas ke tempat pembuangan sampah utama di Juhor al-Dik, yang terletak di sebelah timur "garis kuning"sebuah garis pemisah imajiner yang ditetapkan berdasarkan perjanjian gencatan senjata. Ini menimbulkan dampak negatif yang parah, terutama bagi warga sipil Palestina.

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research