Medan, CNN Indonesia --
Bencana banjir, longsor hingga angin puting beliung meluas hingga ke 19 kabupaten kota di Sumatera Utara (Sumut). Intensitas hujan tinggi dan kerusakan alam menjadi penyebab utama bencana beruntun dalam beberapa hari terakhir.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan dari total kejadian yang dipetakan, bencana didominasi oleh banjir sebanyak 214 kejadian, disusul tanah longsor 135 kejadian, pohon tumbang 16 kejadian, serta angin puting beliung 2 kejadian.
"Tercatat 62 orang meninggal dunia, luka berat 13 orang, luka ringan 82 orang dan yang masih belum ditemukan atau masih dalam pencarian sebanyak 65 orang. Kemudian sebanyak 9.845 orang yang terdampak masih mengungsi di lokasi yang telah disediakan," ujar Ferry, Jumat (28/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah yang terdampak bencana yakni Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Nias, Padangsidimpuan, Langkat, Nias Selatan, Serdangbedagai, Medan, Deliserdang, Tanah Karo, Tebingtinggi, Batubara, Binjai, dan Asahan.
"Polda Sumut bergerak cepat merespons tingginya intensitas curah hujan yang memicu banjir, tanah longsor, pohon tumbang hingga angin puting beliung di berbagai wilayah sejak 24 hingga 27 November 2025," jelasnya.
Menurut Ferry wilayah terdampak paling parah meliputi Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), serta wilayah Kota Medan.
"Paling banyak korban tercatat di wilayah Polres Sibolga, Tapsel, dan Humbahas. Kapolda Sumut sudah memerintahkan seluruh jajaran untuk mempercepat pencarian korban hilang dan memprioritaskan penanganan wilayah terisolasi," tegasnya.
Ditsamapta Polda Sumut juga melaksanakan patroli tanggap darurat, distribusi logistik ke daerah sulit dijangkau, pertolongan pertama dan trauma healing, pembersihan rumah dan fasilitas umum yang terdampak.
"Tidak hanya itu personel Bid TIK Polda Sumut telah menyediakan jaringan internet berbasis Starlink untuk komunikasi warga dan tim SAR hingga menjamin fungsi HT/Repeater agar komunikasi tidak terputus, kemudian mengintegrasikan data bencana ke Command Center Polda," jelasnya.
Polda Sumut juga mengajukan bantuan helikopter dan sarana pendukung tambahan ke Mabes Polri untuk mempercepat distribusi bantuan ke lokasi terisolasi seperti Sibolga dan Tapanuli Tengah.
"Sebagai langkah lanjutan, Polda Sumut berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk meminta bantuan heli BKO guna mendukung proses evakuasi dan distribusi logistik terutama ke wilayah terisolasi. Upaya pencarian korban yang masih hilang juga terus diperkuat melalui operasi SAR terpadu," tutupnya.
Namun begitu, data yang dirilis Polda Sumut berbeda jauh dengan data yang dirilis Pemprov Sumut.
Pemprov Sumut mencatat sedikitnya 10 kabupaten/kota mengalami dampak bencana banjir dan longsor yakni Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Langkat, Padangsidimpuan, dan Nias Selatan. Dilaporkan sebanyak total 30 jiwa meninggal dunia di Sumut dan kurang lebih 4.035 warga yang mengungsi.
(fnr/dal)

2 hours ago
2
















































