Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah maraknya peralatan masak berbahan silikon dan plastik, sendok kayu justru tetap menjadi primadona di dapur para koki hingga rumah tangga.
Meski terkesan kuno, alat sederhana ini masih dianggap andalan. Namun, pertanyaan soal keamanannya kerap muncul adalah, apakah benar memasak dengan sendok kayu aman?
Para ahli menyatakan aman, selama digunakan dan dirawat dengan benar. Brandon Moore, salah satu pendiri perusahaan cookware Lancaster Cast Iron di Amerika Serikat, mengatakan sendok kayu tak lekang oleh waktu karena nyaman digenggam, mudah digunakan, tidak menggores peralatan masak, dan ramah lingkungan.
Menurutnya, produk kayu yang dibuat secara lokal bahkan lebih minim jejak lingkungan.
Koki dan pembuat resep pun sepakat. Meryl Feinstein, pendiri Pasta Social Club, mengaku selalu mengandalkan sendok kayu saat membuat risotto.
Bahan kayu dinilai menyatu dengan tangan dan terasa lebih nyaman untuk proses masak yang butuh mengaduk lama.
"Kayu nyaman digunakan dan dipegang. Bahan ini menyatu dengan tangan dan bisa lebih nyaman," katanya, dikutip dari Martha Stewart, Sabtu (6/12/2025).
Lantas, bagaimana dengan keamanannya?
Dr. Ben Chapman, profesor dan peneliti keamanan pangan di North Carolina State University, menegaskan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan peralatan kayu menyebabkan penyakit bawaan makanan.
Ia memaparkan bahwa secara mikrobiologis, kayu tidak lebih berisiko daripada plastik, logam, atau silikon. Semua bahan punya plus minusnya masing-masing.
"Dari sudut pandang mikroba, jika kita melihat risikonya, tidak ada contoh peralatan atau talenan kayu yang menyebabkan penyakit bawaan makanan," ujarnya.
Menariknya, sifat kayu yang berpori ternyata memberi keuntungan tersendiri. Air dan bakteri pada permukaan kayu akan terserap masuk ke dalam serat kayu berkat aksi kapiler. Proses ini membuat bakteri di permukaan "tercekik" dan kesulitan berkembang biak.
Ditambah, kayu memiliki sifat antimikroba alam, hasil dari evolusi tanaman yang harus melindungi diri dari bakteri dan parasit.
Jangan Biarkan Lembab
Namun, ada satu hal penting yang wajib diperhatikan, yakni proses pengeringan. Menurut Chapman, risiko muncul justru jika sendok kayu tidak dikeringkan dengan benar setelah dicuci.
Peralatan kayu membutuhkan setidaknya 24 jam untuk benar-benar kering dengan sirkulasi udara yang memadai. Jika masih lembap, kayu tidak sempat memanfaatkan sifat antimikrobanya dan bakteri bisa bertahan.
Ia menyarankan penggunaan rak pengering dan memastikan sendok disimpan dengan bagian sendok menghadap ke atas agar udara mengalir maksimal.
Meski tahan lama, sendok kayu tetap memiliki usia pakai. Pengguna disarankan untuk mengganti jika mulai muncul retakan, permukaan sulit mengering, atau terdapat alur yang sebelumnya tidak ada. Tanda-tanda tersebut menunjukkan kayu mulai rusak dan tak lagi optimal.
"Semua kembali pada memastikan Anda selalu memeriksa kondisi peralatan Anda dan memastikan benda tersebut masih dalam keadaan yang Anda harapkan," ujar Chapman.
"Jika Anda melihat sendok mulai retak, sulit mengering, atau talenan memiliki alur yang sebelumnya tidak ada, itu tanda bahwa sudah saatnya mempertimbangkan untuk menggantinya," sarannya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]

















































