Sungai Aek Godang Sibolga Sumut Alami Pendangkalan Pascalongsor

8 hours ago 3

CNN Indonesia

Minggu, 07 Des 2025 12:32 WIB

Pendangkalan Sungai Aek Godang di Sibolga Julu akibat longsor menyebabkan aliran air surut dan memicu banjir. Warga berharap normalisasi segera dilakukan. Warga berada di Sungai Aek Godang yang mengalami pendangkalan di Sibolga Julu, Sumatera Utara, Sabtu (6/12/2025). (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Jakarta, CNN Indonesia --

Aliran Sungai Aek Godang di Sibolga Julu, Sumatera Utara (Sumut) mengalami pendangkalan signifikan setelah longsor menerjang kawasan perbukitan di bagian hulu sungai itu pada akhir Novemberlalu.

Mengutip dari Antara, berdasarkan pantauan pada Sabtu (6/12) kemarin, permukaan air surut hingga hanya setinggi betis orang dewasa atau sekitar 30 cm.

Material pasir, batu, dan batang kayu terbawa arus dan menumpuk di dasar sungai hingga mengubah bentuk alur alirannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demikian pula terlihat sempadan sungai uamg tampak lebih lebar dibanding aliran air yang tersisa. Sementara itu, pada bagian tengah sungai kini menyerupai daratan akibat material longsor yang mengisi dasar alur sungai.

Salah satu warga Sibola Julu, Sonia, mengatakan intensitas hujan tinggi pada 25-27 November telah meningkatkan debit air yang kemudian membawa material longsor dari perbukitan ke hilir.

Material itu menurut dia, terbawa ke bagian bawah permukiman hingga menimbun sebagian besar dasar sungai.

"Sekarang sungai sudah menyerupai daratan dan bisa diseberangi warga dengan jalan kaki. Padahal sebelum peristiwa itu alirannya dalam," kata Sonia.

Pendangkalan sungai picu luapan sungai saat hujan

Menurut Sonia, penumpukan material menyebabkan pendangkalan sungai itu membuat aliran air mudah meluap saat hujan.

Kondisi itu sempat memicu banjir yang merendam jalan raya dan menggenangi permukiman di beberapa titik sekitar Sungai Aek Godang di jalur Sibolga-Tapanuli Tengah.

Situasi tersebut membuat sejumlah warga mengungsi selama beberapa hari ke Aula Gereja HKBP Sibolga Julu di Kelurahan Angin Nauli.

Mereka memilih tinggal sementara di lokasi pengungsian karena khawatir terjadi banjir susulan maupun longsor baru dari kawasan perbukitan.

Sonia berharap normalisasi aliran sungai dapat segera dilakukan agar bencana serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang.


Per akhir pekan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sibolga mencatat sekitar 700 warga mengungsi ke aula gereja selama masa darurat.

Namun, mereka pada hari ke-12 pascabencana ini sudah mulai kembali ke rumah masing-masing setelah hujan reda dan debit air berangsur normal.

(antara/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research